BAB 8

58 5 1
                                    

Gilang dan Abel kembali menatap langit mendung. Mereka sama-sama berharap hujan akan berhenti sekarang juga. Tapi, sebaliknya hujan malah semakin deras. Abel sangat kesal hingga ia meletakkan tasnya dan bermain hujan.

"Lo udah gila ya? Nari-nari sama hujan?", teriak Gilang. Abel tidak menghiraukan kata Gilang. Sampai akhirnya Abel terpeleset. Gilang menertawakannya sekencang-kencangnya.

"Udah ketawa ga nolongin lagi!", keluh Abel. Abel berdiri lalu menghampiri Gilang.

"Ga lucu!", sambungnya.

"Emang ga lucu lebih lucu lagi kalau lo kesleo", Gilang masih tertawa terbahak-bahak. Sudut pandang Abel kepada Gilang kini berubah. Abel tidak lagi berpikir Gilang sempurna, ternyata sama saja. Ponsel Abel berbunyi dan dilihatnya ternyata kak Kelvin.

Abel: halo, kenapa kak?
Kelvin: kamu dimana? Sekarang hujan lho. Udah di sekolah kan?
Abel: belum kak
Kelvin: terus dimana?

Tuttt...

"Ah sial pulsa gue abis", gerutu Kelvin.

Hospital (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang