BAB 13

36 4 0
                                    

Seperti kemarin, Abel berangkat sekolah naik ojek. Tapi, anehnya hari ini Abel tidak bertemu Gilang. 'Apa Gilang berangkat lebih pagi biar ga telat?' Pikir Abel.

Sesampainya di sekolah Abel pun berlari menuju kelas karena sudah sangat merindukan teman-temannya. Akhirnya, sampai juga Abel di kelas. Pertama, Abel langsung menyapa temannya dan duduk bersama sahabat-sahabatnya termasuk Rahel.

"Lagi ngapain nih?", tanya Abel.

"Ini nih si Rahel mau cerita pas kemarin dia jenguk kakak lo bel", jawab Bella. Abel berpikir sejenak, lalu bertanya, "emang ada apaan sih Hel?", tanya Abel.

"Jadi gini, kan kemaren gue mau masuk rumah sakit, nah gue itu ditabrak sama cowok ganteng banget. Sumpah gayanya itu SWAG banget. Kayaknya gue suka deh sama dia", Rahel bercerita seraya tersenyum sambil memikirkan kejadian itu.

"Lo ga demam hel? Emang cowoknya yang mana sih?", Abel terkejut karena begitu cepatnya Rahel jatuh cinta kepada orang yang tidak dikenalnya.

"Emang lo kenal dia hel?", tanya Bella juga ikut bingung.

"Gue sih emang ga kenal. Tapi, pas gue liat dia gue ngerasa ada yang beda sama dia. Lagian kalo emang kita jodoh pasti ketemu lagi kok", jawab Rahel dengan bijaknya. Abel dan Bella ikut senang melihat Rahel jatuh cinta. Karena masih terasa aneh orang seperti Rahel memikirkan cinta.

"Aduh asli gue penasaran banget. Siapa sih yang bisa bikin Rahel jatuh cinta segitu cepatnya", goda Abel. Rahel dan Bella pun tertawa. Sungguh hari ini lebih indah daripada kemarin bagi Abel.

Kring..kring...
Bel istirahhat yang telah diharapkan pun telah berbunyi. Semua anak berhamburan keluar kelas, termasuk Abel, Rahel, dan Bella. 3 sekawan itu memutuskan untuk pergi ke lapangan basket.

Sesampainya di lapangan basket mereka bertiga duduk bersama dan menikmati makanan yang dibelinya.
"Daripada makan di kantin, mending makan disini aja sepi", kata Bella. Memang mereka pintar mencari strategi.

Mata Rahel terbelalak. Jatung Rahel berdegup kencang. Keringat Rahel mulai bercucuran. Karena melihat cowok yang disukainya bermain basket.

"Eh guys.. guys itu.. itu.. orangnya", kata Rahel.

"Orang? Orang siapa?", tanya Abel yang belum paham dengan maksud Rahel.

"Elah.. itu orang yang nabrak gue waktu di rumah sakit", jawab Rahel gugup.

"Sumpah? Mana? Mana orangnya?", tanya Bella tak percaya.

"Yang lagi main basket", jawab Rahel seraya menunjuk ke salah satu pemain basket.

"Itu? Bukannya itu kak Reza ya?", tanya Abel heran.

"Oh lo suka sama kak Reza?!", sahut Bella sambil sedikit berteriak.

"Husshh! Bukan kak Reza, itu tuh orangnya yang lagi megang bola", jawab Rahel.

Abel dan Bella berusaha mengamati cowok yang dimaksud Rahel itu. Abel pun tersadar kalau itu adalah.....

'Itu? Itu bukannya... GILANG?!' Batin Abel.

Hospital (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang