Edit terakhir : 5/3/19
*Catatan : Bukan sudut pandang tokoh utama
❖ ❖ ❖
Kedua naga lord saling memandang.
Salah satu memiliki tubuh besar seperti bukit kecil, setiap kali melangkah akan menghasilkan gempa bumi. Tubuhnya ditutupi oleh sisik yang terlihat seperti batu berwarna gelap.
Namun jika kalian berpikir ia memiliki mobilisasi nya lambat maka kalian salah besar, karena tubuh besarnya didukung dengan kekuatan otot seakan menggerakkan tubuhnya yang ringan.
Naga di sampingnya berbeda dengan tubuh besarnya yang ditutupi batu kasar. Naga Lord yang lain terlihat elegan, tidak besar tidak juga kecil. Sisiknya yang berwarna merah bersinar keemasan oleh cahaya matahari yang mendarat di atasnya.
"Ghahaha mengapa kau begitu tenang .Apa karena terlalu banyak penonton membuat mu gugup."
"Hu hu hu. Mana mungkin. Kau sangat perhatian, dari pada mengkhawatirkan ku, bagaimana memeriksa dirimu sendiri, wajahmu tidak terlihat baik."
"Ha! Ha! Ha! Ini sudah seperti sajak lahir. Bajingan so pintar."
"Huhuhu, maaf maaf. Wajah MU terlalu buruk sehingga membuatku salah pikir. Otak batu."
"Hahaha..."
"Hahaha.."Dragon Breath!
Dragon Lord Goldfire Rylarth mengaum mengeluarkan dragon breath.
Dari pada mengeluarkan api naga mengah membakar tanpa ampun, itu lebih seperti beam berwarna merah-emas berapi - api melesat ke arah Dragon Lord Erthten Brujaskek.
"Hmph!"
Brujaskek melihat Beam merah-emas ke arah nya ia hanya mendekus. Saat bersamaan lapisan cahaya berwarna kuning terbentuk di depannya .
Beam dan lapisan cahaya berwarna kuning berbenturan menghasilkan dampak keras dan menciptakan badai mana ke segala arah.
Melihat duel telah dimulai, para naga di kedua gunung meletus bersorak penuh semangat.
Berbeda dengan dua gunung lainnya, gunung yang ditempati Akio dan yang lainnya relatif tenang, semua naga elder dan naga lord menonton dengan serius terutama 2 calon raja naga . Kecuali Kelirth yang mengeluarkan suaranya penuh semangat.
"Ouuahhh~ Goldfire Breath!, itu Goldfire Breath! ini pertama kali aku melihat nya! itu luar biasa! . . . ,!! i-itu itu AbsoluteWall!! "
Kelirth bersorak tanpa memperhatikan kalau beberapa naga elder memandangnya dengan wajah gelap bahkan wajah Akio berkedut - kedut karena itu.
Di arena Brujaskek tidak berhenti hanya membuat AbsoluteWall, ia juga membuat membuat dua batu raksasa ukuran setengah besar tubuhnya mengarahkannya ke Rylarth. Dua batu raksasa mengeluarkan suara menderu karena semua angin tersebar.
Melihat dua batu raksasa, Rylarth tau kalau ia tidak bisa menghindarinya. Dengan cepat ia menghentikan Breathnya, kemudian melebarkan sayapnya terbang kearah dua batu raksasa.
Tanpa memperlambat kecepatannya, Rylarth membuat bola api merah-emas, kemudian mengarahkannya pada kedua batu raksasa.
*ledakan!!
Walaupun bola api menghasilkan ledakan keras, dua batu raksasa hanya berhenti sesaat tapi itu sudah cukup untuk memberi Rylarth kesempatan menghindari batu raksasa. Batu raksasa yang kehilangan target jatuh di permukaan arena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragons Wandering
FantasyMC adalah remaja normal, tanpa memiliki sesuatu yang menonjol ia menjalani kehidupan yang monoton dan selalu menganggap dirinya hanyalah karakter background. Karena sebuah kecelakaan dia dipanggil ke dunia lain, dan akhirnya bertekad untuk menjadi...