Roy Story 1 : Desa Abva - Awal

1.5K 160 17
                                    

"Ugh! uh! uh!"

Roy perlahan membuka matanya, tidak ada perasaan sakit atau apapun, hanya perasaan lelah di seluruh tubuhnya. Itu mungkin akibat berada di tempat tidur selama beberapa hari, cukup mengejutkan untuk seekor naga yang dapat tidur selama bertahun tahun, tapi tidak merasakan apapun.

Setelah mengangkat tubuhnya yang letih. Apa yang dia lihat adalah ruangan yang memiliki dinding abu - abu kecokelatan, diisi dengan perabotan sederhana. Karena tidak jendela ruangan itu agak gelap di dalam.

Cahaya yang menyelinap melewati lubang - lubang yang terdapat di pintu, yang menjadi satu - satunya sumber cahaya di dalam ruangan itu.

Seolah - olah teringat sesuatu, Roy dengan panik melirik keseluruh ruangan.

"(Onee-chan!  Akio!)" 

Akio dan Evelyn tidak ada di ruangan itu.

Roy tidak menyerah kemudian mulai berkonsentrasi menggunakan hidungnya untuk mencari bau Akio dan Evelyn. Namun bukan hanya dia tidak bisa mencium bau Akio dan Evelyn, dia bahkan tidak bisa mencium bau hutan yang lembab.

"(Tidak mungkin! Dimana tempat ini!)"

Roy yang sejak lahir tidak pernah terpisah dengan Akio dan Evelyn, untuk pertapa kalinya dia merasakan perasaan sendirian. Perasaan gelisah dan takut karena berapa di tempat asing seorang diri. Membuatnya merasa tercekik.

Melompat dari tempat tidurnya, dan ingin buru - buru berlari kearah pintu. Namun dia tiba - tiba berhenti saat perasaan panik mulai memuncak di hatinya.

"Jangan panik, jika kau tidak mengerti sesuatu atau berada di situasi yang tidak jelas, cobalah untuk tetap tenang dan perhatikanlah lingkungan mu, kumpulkan informasi sebanyak mungkin.'"

Hah? Kenapa pada saat seperti ini aku tiba - tiba mengingat perkataan Akio? Ugh, Baiklah, tetap tenang, kumpulan informasi.

Merasa sedikit kesal. Roy mencoba memenangkan perasaan gelisah di hatinya.

Walaupun dia mengerti itu, Roy tetap tidak bisa menenangkan hatinya, tapi itu cukup untuk membuatnya berpikir jernih. Kemudian dia mulai hati - hati memeriksa seluruh ruangan. Ruangan itu gelap, tapi itu tidak menghalangi Roy untuk melihat seluruh ruangan dengan jelas.

Di dalam rungan itu ada satu tempat tidur yang sedang dia duduki, perabotan sederhana yang di buat menggunakan kayu yang di bentuk secara kasar, beberapa keranjang yang di gunakan menyimpan rempah - rempah dan berbagai benda yang aneh, dan manik - manik indah menghiasi dinding.

Dan di tengah ruangan ada keranjang kecil di gantung di langit - langit ruangan, di dalamnya ada batu kecil, Roy merasakan mana di dalamnya. Ruangan itu memberikan perasan aneh yang unik.

Ini tempat yang aneh! Aku tidak tau satupun benda yang ada di ruangan ini! Aku yakin mata Evelyn langsung bersinar jika dia melihat ini.

Ruangan ini juga memiliki bau yang aneh.

Roy menggosok hidungnya saat dia melihat kearah keranjang yang menyimpan rempah. Dia hati - hati mendekati keranjang, kemudian memasukan hidungnya keranjang, untuk menciumnya lebih dekat.

Ugh! hidungku!

Roy langsung menutup hidungnya, saat air mata tumpah di matanya dan berguling - guling di lantai. Adegan itu terus berlangsung beberapa saat, sampai seseorang membuka pintu.

"Ah! Apa kau tidak apa - apa!"

Seorang gadis tiba - tiba masuk ke dalam ruangan, sangat terkejut melihat Roy terbaring di lantai. Gadis itu seperti biasa di tugaskan untuk merawat Roy yang tidak sadar selama beberapa hari.

Dragons WanderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang