Bab 29 : Rintangan terakhir.

779 77 8
                                    

"Akhirnya!" Aku berperiak dengan lantang dengan mengangkat tanganku ke udara. Mengejutkan Naelsa yang sedang tidur.

Namun, aku terlalu senang untuk memperhatikan itu. Sudah hampir sebulan aku terjebak di tempat ini. Dan akhinya aku bisa keluar! Hahaha!

Perlahan array sihir yang telah aku bangun menggunakan darahku sendiri, menyala dengan cahaya biru oleh Mana yang mulai mengalir di dalamnya.

"Hati-hati, ini mungkin sedikit berbahaya." Kataku pada Naelsa yang masih mencoba memahami apa yang terjadi. Karena terlalu lama. Aku langsung menjempunya.

*Ledakan!

"Kya!"

Salah satu rantai yang terhubung dengan pilar meledak. Membuat seluruh gua bergetar. "Sialan. Jika semua rentai meledak seperti itu. Maka gua tidak akan bertahan."

"Apa yang harus kita lakukan!" Seru Naelsa, setelah memahami gentingnya situasi.

"Tidak ada yang perlu kita lakukan. Aku membuat 12 rantai yang terhubung, akan lepas satu persatu. Gua mungkin runtuh, tapi ke empat pilar itu bisa menjaga jalan keluar kita tetap terbuka. Setelah penghalang menghilang, kita akan langsung berges menuju jalan keluar." Kataku, saat masih membawa Naelsa dan menghindari batu-batu yang mulai berjatuhan.

*Ledakan!

Rantai kedua meledak dengan cara yang sama dengan yang pertama.

*Ledakan!

Ledakan rantai ketiga mulai membuat penghalang meredup. Semakin banyak batu di langit-langit yang jatuh.

'Huh? Kenapa pilar itu tidak meredup? Bunkankah pilar itu sudah kehilangan sumber energinya. Apakah mungkin materi pilar itu juga bisa menyimpan mana?' Gumamku.

"Awas!?" Teriak Naels.

Sial. Aku membuat pijakan di udara untuk menghindari batu raksasa yang jatuh tempat di atas aku ingin mendarat.

'Bukan waktunya untuk memikirkan hal itu. Kami harus segara keluar dari tempat ini.'

*Ledakan!

Ledakan keemepat membuat gua semakain tidak setabil. Membuat topografis gua sedikit bergesar. Untungnya aku sudah memperkirankan hal ini. Dan membuat array mengeluarkan ekstra Mana untuk mempertahankan bentuknya, jadi topografis di sekitar array sama sekali tidak berubah.

*Ledakan!

*Ledakan!

*Ledakan!

Setelah ledakan ketujuh. Beberapa tempat di dalam gua telah runtuh sepenuhnya. Menghasilakan suara yang cukup keras untuk membuat jatung seseorang beretak lebih kencang.

Suara topografi yang saling bergeseran membuat suara keras di seluruh gua. Seolah-olah tempat ini mengalami kiamat.

Aku bisa melihat wajah Naelsa semkain pucar setiap menitnya.

"Tutup saja mata dan telingamu." Kataku padanya. "Percayakan semuanya padaku." Setelah berkata seperti. Aku mengaktifkan skill armor petirku, tidak untuk melindungiku, tapi untuk meningkatakn kecepatanku. Membuat kami terlihat seperti memancarkan petir hitam kesegala arah.

Naelsa perlahan menutup mata dan menggunakan telingnya untuk menutup telinganya. Dan sebelum aku sadar tupasi putihnya sudah ada punggungnya. Entah mengapa aku bisa merasakan pandangan tegas tupai itu "Cu! Cu!" ci cit tupai itu.

"Heh, aku tahu." Kataku menjawab tupai itu. Pelahan nyuman meluai merayap di bibirku.

*Ledakan!

*Ledakan!

*Ledakan!

*Ledakan!

Setelah sebelas rantai hancur. Hampir sebagian besar gua telah runtuh. Bahkan air mulai meluap naik, dan telah memenuhi setengah gua.

*Ledakan!

Ledakan rantai terakhir. Seperti menjatuhkan rambut di punggung unta. Menghilangkan penompang terakhir gua.

Kempat pilar juga retak dan mulai mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Untungnya pehalang itu menghilang.

Saat melihat penghalang telah menghilang. Aku langsung menggunakan kecepatan tercepatku menuju cahaya langit. Apakah itu menggunakan batu atau pijakan buatan di udara. Aku terus memompa kecepatanku.

'uoooOOOO!' Mengindar batu yang jatuh, membuat pijakan, melompati batu, dan menghindari terjangan air yang banjir.

Sampai di Kapal Tua ter-rantai. Saat aku siap untuk membuat luncatan terakhir.

"Kakakakaka~ " Suara kerangka terkrutk, terdngan seperti tawa di telingaku.

"Sigh~ Naelsa Sepertinya aku harus membuatmu menunggu untuk sebentar." Kataku saat melihat kapten bajak laut kerangka.

Inteligator(AI)>Level ???.???/???.??? . Doom Skeleton(tier 6) Judul - The Sixth Hero, King of Pirates

Dragons WanderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang