Bab 22 : Awal dari sesuatu

1K 123 9
                                    

Catatan : lebih pendek dari pada yang bisa.

Edit terakhir 23, Juni 2019
-Paragraf ke 12. Dari #akari_rein 
-Paragraf ke 27. Dari #miawaugcorp83

Untuk memastikan aku mencoba menilai mereka mengunakan Inteligator.

Inteligator(AI)< Level 34/50. Dranoid(Flaming Dragon♢Kid) . Roy T. Recees(tier 3) Judul - Loved by Fire
Inteligator(AI)< Level 30/50. Dranoid (Light Dragon♢Kid) . Evelyn T. Recees (tier 3) Judul - Loved by Light

Sialan mereka benar - benar Roy dan Evelyn! Cepat menatap Orion.

"Hohoho~ jangan melihat orang ini. Evelyn telah melihat melalui rencanamu sejak awal." Melihat tatapnku, Orion hanya mengangkat bahu tidak tertarik.

Ugh~ bagaimana sekarang? Apakah masih mungkin aku pergi sendiri? Tidak, bahkan aku tidak memiliki kesempatan sekarang.

Melihat kearah Roy dan Evelyn yang sekarang telah menjadi anak manusia. Yah, itu mengejutkan. Aku sendiri belum mencoba berubah menjadi manusia.

Namun..... Aku tidak mengharapkan hasilnya akan menjadi anak - anak! Sialan! Aku lupa kalau aku bahkan belum lebih dari 2 tahun di dunia ini!

Roy adalah adalah anak berambut merah terang. Wajahnya sangat tampan! untuk seorang anak tentu saja. Kulit coklat indah agak feminin tapi memiliki pesona pemuda. Tinggi mungkin sekitar 150.

Mata emas terlihat sangat cerah saat melihat ke arahku. Roy, berdiri bangga dengan senyum senang dan sombong di wajahnya yang agak kemerahan karena terlalu bersemangat. Aku harus mengatakan.... dia sangat seperti Roy.

Dan Evelyn yang lebih mengejutkan-ku. Itu karena benar - benar terpesona dengan.... Keimutan-nya! Dia benar - benar terlihat seperti boneka! Rambut putih sangat tebal dan mulus memanjang sampai ke pinggul-nya. Kulit putih seperti bayi, wajah imut seperti dipahat tanpa cacat. Mata  emasnya terlihat sangat cerah saat menunggu tanggapan-ku. Dan hanya sedikit lebih pendek dari pada Roy. 

Keduanya memang memiliki wajah yang agak mirip. Sehingga orang dengan mudah mengenali hubungan mereka berdua. Ini membuatku agak tersentuh. Apakah aku juga akan memiliki penampilan tampan(anak) seperti Roy?

Ngomong - ngomong mereka memakai pakaian seperti jubah tebal. Itu terlihat seperti jubah sebuah kultus mencurigakan dengan sebuah kerudung di bahu mereka. Terlihat kuno dan sangat tua tapi itu bersih dan rapi, sedikit longar di tubuh kecil Roy dan Evelyn. Milik Roy berwarna merah terang sedangkan Evelyn putih murni.

"Bagaimana? Kau terlihat sangat terkejut!" Evelyn tertawa gembira karena reaksi-ku. Dia melambai  - lambaikan lengan jubahnya yang longar seperti jubah cina kuno tertentu.

"Ugh~ aku tidak percaya bisa melihat kalian dalam wujud ini." Jujur, aku tidak tahu harus mengatakan apapun. Sejak awal aku tidak mengharapkan mereka akan mengikutiku jadi aku selalu menolak untuk membayangkan mereka dalam wujud ini.

"Benar bukan? Kami sudah bekerja keras untuk ini!" Roy berteriak dengan senang, wajahnya penuh dengan tanda untuk 'dimana pujian-ku!'. Aku hampir tidak bisa menahan diri untuk menjatuhkan semangatnya.

Namun aku tahu bagaimana sulitnya melatih [Transformasi]. Aku bahkan dengan bantuan Inteligator membutuhkan satu bulan untuk mendapatkan skill itu.

"Yah~, aku memang terkejut. Sangat luar biasa untuk dapat melakukan transformasi. Kalian pasti sudah bekerja sangat keras."

"Yah! Dan sekarang kami bisa pergi bersama!" Akio berteriak sambil mengangkat tinjunya ke atas. 

Dia.... entah mengapa terlihat bersinar.

Ugh! Menyilaukan! Mereka terlalu murni untukku! Aku bahkan bisa merasakan aura gelap di sekeliling mereka mundur kembali ke tempat mereka berasal, aku. Mereka terlalu indah untuk di rusak oleh dunia kejam ini! Bagaimana bisa aku membiarkan hal itu!

"Uh, apa kalian benar - benar yakin? Dunia luar tidak selalu menyenangkan seperti yang kalian kira." Aku pura - pura mengabaikan pandangan tahu di wajah Orion. Dan melanjutkan. "Mungkin indah tapi aku pergi bukan hanya untuk bersenang - senang, mungkin sebagian besar bersenang - senang sih. Namun tetap saja, terlalu berbahaya. Bukankah lebih baik menunggu beberapa tahun lagi?"

"...." "...."

Ekspresi Roy dan Evleyn langsung menjadi tenang. Entah mengapa aku merasa tegang dan bersalah. Namun... tetap saja.

"Kau bodoh!" Evelyn berteriak, terlihat emosional. "Jika itu berbahaya bagi kami, bagaimana dengan mu? Kau memang lebih kuat, tapi, tapi kami selama ini selalu bersama. Jadi mengapa? Kau mengenal aku dan Roy. Kami selalu berlatih bersama.... namun kau menganggap kami beban?"

"..." Melihat Evelyn menetaskan air mata. Hatiku bergetar, sangat keras. Suara tangis kecil dan tindakan menghapus air matanya sendiri dengan tangannya hampir diriku sendiri hancur. 

Roy terlihat ingin menghiburnya tapi sepertinya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Aku melihat ke arah Orion, sepertinya tidak terlihat seperti akan membantu.

Tanpa berpikir aku mengaktifkan skill [Transformasi], dengan perasan melayang untuk sesaat aku berdiri dengan kedua kaki. Aku juga bisa merasakan pakaian tebal di tubuhku, tapi aku mengabaikannya untuk saat ini kemudian langsung memeluk Evelyn.

Aku mengabaikan suara terkejut-nya dan memeluknya lebih erat. "Aku minta maaf." 

Seperti bendungan pecah. Evelyn tanpa menahan diri mengeluarkan air matanya saat membenamkan wajahnya di dada-ku dan memeluk-ku sangat erat.

Dan beberapa saat kemudian Roy juga bergabung tanpa sapata kata.


   ✥✥✥


Pada akhirnya aku masih membawa mereka berdua. Untungnya hubungan kami semakin dekat sejak ledakan itu. Atau lebih tepatnya aku sekarang benar - benar menganggap mereka saudaraku.

Aku tidak tahu bagaimana ini berbeda dengan teman - temanku di kehidupan sebelumnya. Namun aku berjanji tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi di kehidupan ini.

Saat ini aku di perbatasan antara Hutan Agung Elf dan Pegunungan Para Naga. Kami bertiga melambaikan tangan kami ke arah kelompok naga di kejauhan. Aku bisa melihat Orion dan Raja Naga yang baru di puncak gunung bersama naga lord lain. Aku tidak tahu mengapa keduanya datang tapi sepertinya mereka dekat dengan Roy dan Evelyn.

Sedangkan naga - naga lain adalah kenalan kami saat tinggal di pegunungan. Aku bahkan bisa mendengar surah Kelith dari sini.

"Selamat tinggal!" Roy melambangan tangan penuh semangat. Kemudian kami berbalik dan memasuki hutan.


   ✥✥✥


Orion dan Rylarth berdiri saling bahu membahu, memandang ke arah punggung tiga naga yang pergi.

"Bukankah ini terlalu cepat?"Rylarth berkata pada Orion.

"Mungkin. Namun intuisiku berkat untuk tidak menghentikan mereka."

"..."Rylarth.

"..." Tinnayd.

Dragons WanderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang