Bab 29 : Tambang Kristal

891 117 5
                                    


Hum~ suasana ini sangat mengganggu. Dua orang, tidak, satu naga dan satu elf, berjalan saling bahu - membahu.

Elf itu cantik dan manis terlihat seperti peri yang keluar dari sebuah buku dongeng, masalahnya adalah naga di sebelahnya. Tidak seperti naga seharusnya, naga itu memiliki bentuk seorang anak kecil yang terlihat berusia tidak lebih dari 10 tahun.

Pasti tidak akan ada yang percaya jika seseorang berkata bahwa anak itu adalah seekor naga, tapi nyatanya anak kecil itu adalah benar - benar seekor naga, aku tahu itu karena anak kecil itu adalah aku.

Sekarang mahluk yang termasuk ras terkuat itu merasa terganggu karena suasana aneh yang berada di antara dirinya dan gadis elf. Sungguh lucu, tapi aku tidak bisa tertawa.

Merasa tidak tahan lagi, aku akhirnya memecah keheningan.

"Apakah kau baik - baik saja?"

"Eh? Iyah, aku sama sekali tidak terluka di manapun. Istirahat sebelumnya telah memulihkan semua energi ku. Aku bisa mempertahankan ini untuk beberapa jam lagi."

"Bukan itu. Yang aku masud adalah situasi kita saat ini. Sekarang kita mungkin benar - benar berada di tempat yang sangat jauh dari hutan besar itu. Menururtku akan sangat lama kita akan bisa kembali ke hutan itu, desa mu. Juga, aku harus mencari kedua saudaraku terlebih dahulu."

Gadis Elf, Naesla. Menghentikan langkahnya tiba - tiba. Untuk sesaat pelindung air yang mengelilingi kami bergetar dan hampir runtuh. Namun itu hanya terjadi untuk sesaat sebelum kembali seperti semula. 

Di sekeliling kami adalah air, karena ini adalah satu - satunya jalan, kami tidak memiliki pilihan lain selain melewatinya. Menggunakan sihir roh Naesla untuk menyingkirkan air di jalan kami.

Menurut peta beberapa kilo lagi ada tangga ke ruangan yang luas, menjadi basah sekarang benar - benar merepotkan. Walaupun aku mungkin tidak bisa mengeluh jika penghalang air itu hancur.

Roh cahaya yang bertugas menerangi jalan, tupai putih yang berada di bahu Naesla mencoba menghibur Neasla seakan merasakan perasaan gadis kecil itu, itu adegan cukup bagus menurutku. Aku dengan tenang menunggu jawabannya. 

Naesla walaupun tidak banyak yang berubah di ekspresinya. Matanya benar - benar menunjukan kebingungan, tapi hanya berlangsung untuk sesaat sebelum di gantikan dengan ketegasan dan tekad.

Aku yang melihat semua itu cukup terkejut. Apa Apaan, mengapa gadis kecil ini bertindak seperti wanita dewasa yang siap kawin lari bersama pacarnya? Baru beberapa saat yang lalu dia begitu emosional dan bahkan menangis begitu kuat di bahuku. Sekarang sangat sulit melihat sedikit pun emosi di wajah cantik itu. Ada apa dengan perubahan ini?

Perubahan wanita yang berubah - ubah memang menakutkan. Aku tidak pernah bisa mengerti apa yang mereka pikirkan.

"Kalau begitu bertanggung jawablah. Jika kau tidak merasa begitu kau bisa meninggalkan ku saat keluar dari sini. Tapi jika kau merasa menyesal tentang diriku, bisakah, bisakah ikut bersamamu? Aku pasti berusaha keras untuk membantu."

"....-Apa? Tunggu. Kau tidak harus seperti itu. Aku pasti membawamu kembali, hanya saja itu mungkin sedikit lama. Bukan maksudku untuk melarangmu ikut bersamaku, tapi bagaimana orang - orang di desamu? Aku tidak berpikir mereka akan setuju, masih ada orang - orang yang menunggu mu pulang."

Aku sempat berpikir wajahku menjadi kusut saat mendengar itu, untungnya itu sepertinya tidak terjadi. Apa yang dikatakan gadis ini benar - benar berbahaya, jika seseorang mendengarnya, aku mungkin tidak bisa menjelaskan diriku sendiri. Ekspresi, kata -katanya membuatku seperti seorang bajingan yang mempermainkan pacarnya.

Dragons WanderingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang