Seorang pria di duduk didepan tungku yang terbakar dengan sangat terang, sebagai satu - satunya sumber cahaya di ruangan, itu sangat menyilaukan untuk di lihat.
Tapi pria itu tidak memperdulikanya. Dengan hanya pelindung wajah yang memiliki kaca hitam pada lubang di bagian mata, dia terus menatap tungku atau lebih tepatnya adalah paduan logam yang dilelehkan di dalam tungku.
Usia pria itu berada di sekitar dua puluhan. Walaupun sedikit pendek, dia memiliki lengan yang kekar dan tangan kasarnya membuatnya mudah di kenali sebagai pandai besi.
Pria itu dengan terampil terus menambahkan logam ke tungku sambil memeriksa agar suhu tungku berada tingkat yang di inginkan. Walaupun ketrampilannya tidak bisa di sebut ahli, pria itu cukup terampil untuk ukuran pandai besi di desa yang terletak di ujung dunia ini.
Di sudut ruangan itu ada seorang pria tua sedang menonton pandai besi tersebut. Karena ruangan itu sangat panas, tubuhnya bermandikan dengan keringat. Sangat jelas pria tua itu telah menonton pandai besi untuk waktu yang cukup lama.
Setelah 1 jam lagi berlalu. Pandai besi itu akhirnya berhasil cukup banyak membuat paduan logam, dan kemudian memperhatikan keberadaan pria tua di dalam ruangan.
Dengan sedikit terburu - terburu, pandai besi itu meletakkan semua peralatanya, kemudian menghampiri pria tua di sudut ruangan.
"Maaf 'Chief', aku tidak memperhatikankanmu"
"Tidak perlu terlalu sopan Gwen. Sebenarnya melihatmu bekerja membuatku berpikir bakatmu terbuang sia - sia di desa ini"
Gwen tersenyum lemah.
"Aku kembali atas keinginanku sendiri. Dan desa ini memiliki apa yang ku inginkan, setidaknya aku tidak akan kekurangan logam langka di desa ini. Lagi pula uang dan ketenaran bukan apa yang ku inginkan"
Dan kemudian mengangkat bahunya, seolah berkata 'tidak perlu khawatir'. Ralf terkejut beberapa saat sebelum tertawa.
"Seorang pemuda huh, aku harap kau mencapai apa yang kau inginkan. Dan Gwen sebanarnya aku datang karena memiliki permintaan untuk mu."
"Hm? Sangat jarang 'Chief' memiliki permintaan pribadi untuk ku. Apa itu?"
"Aku ingin kau membuatkan ku sebuah GreatSword."
"GreatSword? Kenapa kau ingin GreatSword? Erm~ 'Chef' aku masih belum bisa membuat senjata yang lebih kuat dari pada milikmu"
"Tenang saja, itu bukan untuk ku. Aku ingin kau membuat GreatSword yang bisa digunakan anak setinggi 140 cm"
"Huh?"
Gwen melihat wajah tua itu dengan ekspresi bodoh. Apa dia baru saja salah dengar? GreatSword untuk seorang anak? Jika orang tua di depannya bukan kepala desa yang dia hormati, dia pasti sudah menonjoknya, berteriak untuk tidak menyia - nyiakan waktunya.
"Apa itu Great Sword kayu?"
"Tidak - tidak, aku ingin kau membuat Great Sword berat terbuat dari logam, kau bisa membuat semuanya terdiri dari besi termasuk ganggangnya."
Sekarang Gwen benar - benar terperangah. Membuat Great Sword dari besi tanpa paduan baja pada dasarnya adalah limbah. Selain mudah aus, itu akan sangat berat, bahkan orang dewasa akan mengangkatnya dengan wajah merah.
Sepertinya mengetahui kekehawatiran Gwen. Ralf menepuk bahunya.
"Tidak perlu khawatir, hanya buat saja. Kau akan mengerti setelah dia menggunakannya"
Setelah banyak bujukan Ralf, akhirnya Gwen menerima permintaan itu. Gwen cukup penasaran monster anak macam apa yang bisa menggunakan Great Sword berat seperti yang di katakan Ralf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragons Wandering
FantasyMC adalah remaja normal, tanpa memiliki sesuatu yang menonjol ia menjalani kehidupan yang monoton dan selalu menganggap dirinya hanyalah karakter background. Karena sebuah kecelakaan dia dipanggil ke dunia lain, dan akhirnya bertekad untuk menjadi...