Good Bye...

2.8K 101 9
                                    

Malam ini aku menghabiskan waktu di kamar bersama suamiku. Dia sedang sibuk packing barang-barangnya. Sesekali aku mengingatkan barang-barang apa saja yang harus dibawa. Dan berkali-kali Mas Abi mengacak-acak rambutku sambil berkata,

"Iiih... Pertama packing ditemenin istri... Bawelnyaaaa minta ampun...".

Aku cemberut. Dan Mas Abi tertawa terbahak-bahak sambil mendekapkan kepalaku di dadanya.

"Yank... Kamu nggak pa-pa, nggak ada aku pas operasi nanti?", tanya Mas Abi untuk kesekian kalinya.

Aku menghela nafas.

"Udah aku jawab berapa kali sih Sayang? Aku nggak pa-pa... Iiih... Ini juga nih, suami bawelll...", jawabku.
"Mas fokus kerja aja, itu juga demi masa depan kita kan?", lanjutku.

Mas Abi membetulkan posisi duduknya dibelakangku. Dia memeluk tubuhku dari belakang sambil menciumi rambutku.

"Denger yah Sayang... Nanti kalo operasinya sesuai dengan harapan kita, kamu bisa melihat lagi, aku pengen ngajak kamu ikut berlayar... Kita keliling dunia berdua... Kemanapun...", ucapnya.

Aku tersenyum sambil meraih tangannya.

"Nggak perlu keliling dunia Sayang... Cukup kamu disana setia, dan kamu pulang kesini tepat pada waktunya, itu aja udah lebih dari cukup buatku...", kataku.

Mas Abi pindah duduk dihadapanku. Dia memegang daguku.

"Dimanapun, bagaimanapun, dan sampai kapanpun... Aku akan setia sama kamu Vika Sayang... Kamu boleh pegang janjiku...", ucap Mas Abi didepan wajahku, hingga dapat ku cium harum nafasnya.

"Aku tau itu Mas...", jawabku.

Mas Abi menciumku. Ciuman tertulus yang pernah kurasakan. Dan seakan tak mau kulepaskan. Aku begitu mencintainya. Dia pun pasti. Aku yakin itu.

Acara packing baju yang hampir selesai jadi terbengkalai begitu saja. Karena selanjutnya kami lebih ingin menghabiskan malam berdua. Melepaskan segala kasih sayang dan cinta kami berdua. Seolah-olah malam ini adalah malam terakhir, dimana kami akan sangat lama bisa berjumpa lagi.

Aku terbangun tengah malam ditengah lelapnya tidurku. Tangan Mas Abi masih melingkari pinggangku. Oh... Andai saja aku bisa menatap wajahnya saat ini. Ingin sekali aku bisa melihatnya. Menatapnya sampai pagi. Namun yang bisa kulakukan hanyalah menyentuhnya, memciumnya, mendengar nafasnya dan memeluknya hingga pagi menjelang.

Ah... Sebenarnya aku tak ingin segera pagi. Aku tak ingin malam ini segera berakhir. Aku ingin terus berada di sampingnya, seperti ini seterusnya.

(note : anggap aja ini mereka berdua 😁😁😁, jgn pd baper yah 😂)                                 ***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(note : anggap aja ini mereka berdua 😁😁😁, jgn pd baper yah 😂)
                                 ***

Waktu begitu cepat berlalu. Malam berduaku bersama Mas Abi telah berakhir. Dan pagi ini kami sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan sebelum melepas Mas Abi berangkat.

Tolong [jangan] Ceraikan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang