part 25

1.6K 139 5
                                    

Shira gadis itu berlari tergesa-gesa memasuki rumah sakit seoul. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, dan Ketemu! Batinya. Ia pun mengampiri pria yang menjadi tujuannya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya gadis itu langsung ketika berada tepat di hadapan Taehyung.

"Ania. Lihatlah tangan ku" ujar Taehyung sembari menunjukkan tangan kananya yang di gips.

"Kenapa kau bisa terluka huh? Kenapa kau bodoh sekali hingga bisa terluka begitu. Apakah itu sakit?" sosor Shira langsung, Taehyung tersenyum melihat Shira mengkhawatirkannya.

"Shira~a"

"Ne? wae? Apa kau butuh sesuatu?" ujar Shira buru-buru.

"Ania. Aku hanya merasa lapar. Tidak bisakah kita makan dulu?" tanya Taehyung.

"Uh? Ah baiklah. Ayo kita mencari restaurant terdekat" Shira pun memapah Tahyung berjalan. Dalam hati pria itu sangat senang saat ini, kapan lagi seorang Cho shira bersikap seperti ini padanya. Ternyata sakit membawa berkah, batinnya. Dia pun tersenyum kecil, agar gadis itu tidak menyadarinya.

Mereka pun sampai di retauran terdekat. Shira mencari posisi yang pas untuk mereka agar nyaman ketika menyantap makanan mereka tanpa banyak di liat oleh orang lain. Mengingat posisi Taehyung yang sekarang merupakan idol besar. Gadis itu pun menemukan tempat yang pas dan kembali memapah Taehyung menuju tempat meja di sudut ruangan itu. Untung setiap meja memiliki tirai pembatas batinnya.

"Kau ingin pesan apa?" tanya Shira ketika pelayan datang menghampiri mereka.

"Apa saja. aku akan memakan apa saja jika kau yang memesannya" ujar Taehyung. Shira mengangguk dan mulai mengatakan pesanan mereka pada pelayan itu. Selang tak berapa lama pesanan mereka pun tiba. Shira melihat kearah tangan kanan Taehyung yang di gips.

"V~a apa kau bisa makan sendiri?" tanya Shira. Taehyung mengangguk. Pria itu terus berusaha menggunakan tangan kirinya mengambil makanan, tapi nihil makanan itu selalu saja jatuh. Shira yang melihat itu merasa prihatin.

"Sini. biar aku yang menyuapimu. Kau lapar bukan?" Shira mengambil alih sumpit Taehyung dan menyendokkan makanan di hadapan mereka kemulut pria itu yang di terima pria itu dengan senang hati.

"Kau tidak makan?" ujar Taehyung dengan mulut penuh nasi.

"V~a telanlah dulu makanan mu. Nanti kau tersedak" nasehat Shira. Taehyung pun menelan makanan yang berada di mulutnya. Lalu mengulangi lagi pertanyaannya.

"Kau tidak makan?"

"Aku akan makan ketika kau menghabiskan makananmu" jawab Shira. Lalu menyendokkan lagi makanan ke mulut pria itu.

"Ania. Sekarang giliran kau yang memakannya" tolak Taehyung.

"Punya mu belum habis"

"Aku akan makan lagi jika kau juga makan" putus Taehyung. Shira pun yang tidak ingin berdebat dengan pria itu menurut.

"Aku akan ke toilet sebentar" ujar Shira berlalu menuju toilet.

"Ah kenapa gadis itu tidak memberikan ku telur gulung ini" ujar Taehyung lalu mengambil telur gulung itu dengan tangan kanannya dan memakannya. Pria itu tersenyum geli ketika mengingat perilaku Shira hari hari ini. Perkatakan dokter tadi di rumah sakit terlintas di pikirannya.

FLASHBACK :

"Tangan anda tidak apa-apa hanya saja sedikir memar yang akan membekas untuk beberapa hari. Saya akan memberikan salep agar memarnya tidak membekas" ujar sang Dokter.

"Benarkah?" tanya Taehyung.

"Ne. nah ini resepnya anda harus mengoleskan nya setiap saat agar memar nya lekas hilang" sang dokter menyerahkan kertas kecil kepada Taehyung.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang