part 37

2.4K 128 0
                                    

Jimin memandang kesal Eunbi yang duduk di sebelahnya. Saat ini mereka sudah berada di apartemen milik Eunbi. Eunbi yang tau jika sedari tadi Jimin terus saja menatapnya hanya diam sembari memainkan ponselnya. Pakain gadis itu juga sudah bergangti dengan kemeja kebesaran dan celana pendek.

"Ya!. tidak bisakah kau tidak memainkan ponselmu. Aku sedang kesal saat ini" geram Jimin menarik paksa ponsel yang berada di genggaman Eunbi.

	Eunbi yang melihat itu menatap Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Eunbi yang melihat itu menatap Jimin. "Lalu apa yang harus aku lakukan Park Jimin, sedari tadi kau hanya memandang ku. Aku tau aku camtik, jadi kau tidak perlu memandang ku seperti itu terus" kesal gadis itu.

"Yaisshh!!! Kenapa aku tidak bisa marah padamu huh?" kesal pria itu. Eunbi terkekeh kecil melihat tingkah kekasihnya.

"Karna kau mencintai ku" ujar Eunbi sembari menangkup kedua pipi Jimin.

"Ya aku sangat mencintai mu, jadi mulai sekarang berhentilah membuat ku khawatir."

Eunbi mengeryitkan dahinya, "Khawatir?" tanya nya, Jimin mengangguk. "Apa yang kau khawatirkan?"

"Aku khawatir jika kau meninggalkan ku, aku tidak ingin kehilanganmu. Kita sudah bersama selama hampir 6 tahun. Dan itu sudah cukup membuatku sangat menyayangi mu dan gila jika kau meninggalkan ku" jelas pria itu.

Eunbi yang mendengar penjelasan pria itu tertawa. "Dengar Jimin~a, aku tidak akan meninggalkan mu, karna aku sangat menyayangi mu. Jadi kau tidak perlu khawatir jika aku meninggalkanmu. Karna itu tidak akan pernah terjadi" jawab Eunbi lalu mengecup singkat bibir Jimin.

"Kau berjanji" Jimin mengulurkan jari kelingkingnya, yang di sambut dengan Eunbi mereka menautkan jari kelingkin mereka "Janji" balas gadis itu.

Jimin pun terseyum dan balas mengecup bibir gadis itu. awalnya hanyalah sebuah kecupan hingga lama kelamaan menjadi sebuah ciuman yang memabukkan bagi keduanya. Perlahan ciuman Jimin semakin turun hingga sampai ke permukaan leher Eunbi.

"Hngg" Eunbi merasa meleleh saat Jimin mengecup dan melumat denyut nadi di lehernya. Jimin bisa mencium wangi khas dari tubuh gadis itu. Jangan lupakan tangannya yang juga aktif mengelus sisi pinggang ramping gadis itu.

Tangannya naik dan menemukan payudara Eunbi dibalik kemeja kebesaran yang di kenakan gadis itu. Jimin terus meremas payudara itu dengan gerakan memutar.

"Eungghhh"

Jimin benar-benar merasa gila saat ini ketika kejantanan-nya mengeras saat mendengar desahan Eunbi. Gadis itu selalu membuatnya terangsang hanya karena erangannya saja.

Bibirnya segera mencari dan meraup kembali bibir milik Eunbi. Jimin terus melumat kasar bibir Eunbi dengan ganas. Bahkan sesekali pria itu menghisap dan mengigitnya membuat erangan kecil keluar dari bibir Eunbi.

"HHmmhh Ahhh"

"Jjimiin~a apa aah... yang kau lakukan, k-ki-ta tidak bisa me-lakukkan i-ini berhentilah" suara Eunbi terdengar sangat seksi di telinga Jimin, yang semakin membuat dirinya gila. Dia benar-benar tidak kuat jika seperti ini.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang