part 32

1.5K 131 14
                                    

“Tae samchon!” panggil Hyuno pada pria itu. Taehyung menoleh kearah sumber suara, sedangkan Shira mengutuk kesal sifat keponakannya itu yang sangat keras kepala.

“Kau memanggil ku?” tanya Taehyung. Bocah laki-laki itu mengangguk.

“Wae? Samchon tidak menyukainya? Bukankah itu panggilan sayang eomma untuk mu?” ujar Hyuno. Shira yang mendengar ucapan keponakannya sontak melebarkan matanya kaget.

“Mwo! Yak!! Cho hyuno. Sejak kapan eommamu dan kekasih ku memiliki panggilan sayang” kesal Shira pada Hyuno. Hyuno yang mendapat kekesalan Shira sontak terkejut dan berlari kearah Taehyung. Tawa terdengar dari mereka yang melihat pertengkaran imo dan keponakannya itu.

“Samchon” manja bocah laki-laki itu. Sedangkan Hyuna berjalan menghampiri Suga dan duduk di pangkuan pria itu yang juga duduk di dekat Jhope. Shira yang melihat itu benar-benar merasa kesal. Kenapa kedua bocah itu selalu saja membuatnya kesal.

“Lagi pula uri eomma lebih cantik dari pada dirimu imo” ujar Hyuno.

“Mwo! Yak!” kesal Shira.

“Ya. Hyuno~a berhentilah mengganggu Shira imo.” Ujar Hyuna pada adiknya. Shira memandang Hyuna penuh harap, ini hal langka bagi keponakannya untuk membelanya.

“Aku tidak mengganggunya. Ini kenyataan noona” protes Hyuno.

“Cho Hyuno” geram Shira.

“Tapi Tae samchon apakah itu benar? Kau belum menjawab pertanyaan Hyuno tadi” tanya Hyuna sembari memainkan tangan Suga di genggamannya. Shira yang melihat itu merasa iri sekaligus kesal, dia bahkan tidak pernah memegang tangan pria itu seperti itu.

“Tentang?” tanya Taehyung balik.

“Wae? Samchon tidak menyukainya? Bukankah itu panggilan sayang eomma untuk mu?” ujar Hyuna, mengulangi pertanyaan adiknya tadi dengan lancar.

“Ne” jawab Taehyung sembari mengangguk. “Itu adalah panggilan kami sebagai seorang sahabat”

“Lalu samchon memanggil uri eomma dengan sebutan apa?” tanya Hyuno yang berada di pangkuan pria itu.

“Jungie” jawab Taehyung sembari tersenyum.

“Lalu dengan Shira imo?” tanya Hyuna. Taehyung terdiam, dirinya baru ingat jika dia selalu memanggil gadis itu dengan namanya yang orang lain juga memanggilnya seperti itu. Shira yang melihat diamnya Taehyung merasa sedikit kesal pada pria itu.

Tok… tok… semuanya serempak menoleh kearah pintu.

“AKHIRNYAA!!” teriak Jhope memecah keheningan di ruangan itu.

JHope berdiri dan berlari kecil kearah pintu. Pria itu membuka pintu dan telihatlah lelaki dewasa yang membawa 4 kantong plastic yang berisi ayam..

“Kamsahamnida, hyung” ujar Jhope setelah mengambil kantongan tersebut yang di bantu dengan Jimin.

“Ne, selamat menikmati dan makan yang banyak agar tenaga kalian terisi kembali”

“Ne” ujar Jhope dan Jimin yang berada di ambang pintu.

Jhope mambawa kantongan yang dia bawa masuk kedalam dan meletakkannya di tengah-tengah. Para member segera memberntuk lingkaran begitu juga dengan si kembar dan Shira yang di tarik Namjoon duduk di dekat mereka.

Mereka membuka isi kantongan itu rusuh, seperti baru saja melihat makanan yang tidak mereka lihat hampir setahun. Si kembar Hyuna dan Hyuno menggoyangkan tangannya dengan gembira, yang masing-masing tangannya terisi paha ayam kesukaan mereka.

“Kalian masih sanggup makan?” tanya Jimin heran kepada kedua bocah itu. keduanya mengangguk.

“Wah DAEBAK!! Apakah perut kalian terbuat dari karet? Mengingat kalian baru saja menghabis kan hampir 4 porsi daging sapi ukuran orang dewasa” seru Jimin kaget.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang