part 15

1.6K 140 1
                                    

Cho Shira pov :

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Dan kamipun akhirnya selesai belajar. Sebelumnya Jungkook sudah pulang duluan karena katanya dia ada perlu.

“Waah eonii terima kasih sudah mau mengajariku. Aku merasa lebih pintar sekarang. Hahaha.”

“Haha baiklah kalau begitu, dimana ibumu Haeni~a. Eonni mau pamit dulu sebelum pulang.”

“Ah ne. sebentar biar aku panggilkan.” Haeni pun berjalan meninggalkanku.

Pikiranku kacau sejak kejadian makan siang tadi. Apalagi selama belajar Haeni tidak henti-hentinya mengoceh tentang oppanya dan berusaha menjodohkanku dengan oppa nya itu. Sebenarnya kalau diperhatikan oppa nya itu cukup tampan juga. Dan terkadang kulihat dia sangat imut jika memasang wajah kesal karena diganggu adik dan temannya.

Aku cukup memperhatikan tingkahnya tapi bukan maksudnya aku menyukai dia, ini lebih karena dia adalah seseorang yang mengejar-ngejarku. Bukan maksudku menyombongkan diri, tapi itu memang kenyataanya.

Sedang asyik termenung Ny. Kim  datang dan aku pun berpamitan padanya.

Ketika selesai memakai jaket dan memasang sepatuku Ny. Kim  kemudian bertanya “Apa kau dijemput?”

“Ania Ahjumonim, saya akan  naik bus atau taxi.”

“Ah ini sudah malam, dan cukup berbahaya untuk anak gadis sepertimu pulang sendiri. Biar Taehyung yang mengantarmu.”

“Anio. Gwaenchanseumnida tidak perlu Ahjumonim, saya sudah biasa pulang sendiri kok.”

“Anio. Gwaenchana. Bibi tidak menerima bantahan. Kau tunggu disini, biar bibi panggilkan Taehyung dulu.”

Kemudian dia berjalan meninggalkanku.
Setelah kejadian di meja makan tadi dan sekarang dia akan mengantarku pulang. Bagus sekali. Hari ini adalah hari terbaikmu Cho Shira.

Kulihat Ny. Kim turun dan diikuti Taehyung dibelakngnya. Setelah sampai di hadapanku diapun berlalu dan kemudian membuka pintu mempersilahkanku untuk keluar lebih dulu.

“Kalau begitu saya pamit dulu Ahjumonim. Terima kasih atas makanannya tadi” ujar ku pada Ny. Kim.

“Ne. berhati-hatilah, dan kau Kim Taehyung langsung pulang setelah mengantarnya. Jangan berkeliaran kemana-mana. Kau dengar.”

“Ne Ahjumonim/ Ne Eomaa.” Jawab kami bersamaan.

Selama perjalanan tidak ada satupun dari kami yang membuka suara. Hingga sampai di halte bis akupun mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih sudah mau mengantarkanku Taehyung-ssi. Sampai jumpa lagi.”

“Tidak, tidak, aku akan mengantarkanmu sampai kerumah. Tadi eomma berpesan itu padaku.”

“Tidak perlu aku bisa pulang sendiri kok.”

“Eomma akan marah jika aku tidak benar-benar mengantarmu sampai rumah.”

“Baiklah.” Jawabku akhirnya mengalah.

Bis yang menuju kerumahkupun lewat. Kami naik dan kemudian duduk bersebelahan. Penumpang cukup ramai malam ini. Untung saja kami dapat tempat duduk.

Kemudian Bis berhenti di halte berikutnya dan  terlihat seorang nenek-nenek baru naik. Karena penumpang yang cukup ramai malam itu, nenek itupun hanya bisa berdiri saja. Tetapi kemudian kulihat Taehyung berdiri dan menghampiri nenek itu.

“Nenek bisa duduk disini.” Ucapnya sambil mempersilahkan nenek itu
Aku cukup terkejut melihatnya, tidak menyangka jika seorang Kim Taehyung punya sisi gentleman juga.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang