Hari senin pagi adalah hari yang menyebalkan bagi Shira bagaima tidak seharian ini dia terus saja di teror dengan no tak di kenal. Ani bahkan bukan seharian ini sudah hampir 1 bulan. Dia bahkan sempat berpikiran untuk mengganti no telephone nya.No asing itu terus saja mengirim pesan yang menurutnya tak penting mulai dari selamat pagi, jangan lupa sarapan, selamat malam, semoga hari mu menyenangkan dan bla bla bla. Yang membuatnya geram, dalam sehari pesan masuk itu bisa datang sebanyak 20 kali dengan kata-kata yang menurutnya tak penting.
Shira duduk sendirian di kantin sekolahnya. Melamun seorang diri, menghiraukan hiruk piruk dan keluhan murid yang juga tengah menikmati jam istirahat mereka.
“Kau tidak apa-apa?” tepukan di pundaknya membuat gadis itu berjengit. Dia mendesis sebelum melempar tatapan tajam pada Eunbi.
“Kau ingin membunuhku?” jawab Shira dengan ketus, membuat Eunbi melebarkan senyum manisnya. Kemudian duduk di kursi kosong di depan Shira dan menyambar begitu saja minuman gadis itu.
“Ya, apa kau masih memikirkan no asing itu?” goda Eunbi.
Shira menyandaarkan dagunya di atas meja, dia menghela nafanya dengan lelah. Kemudian tak berselang lama ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.
Sesaat dia menatap Eunbi yang juga menatapnya dengan dahi berkerut ketika membaca pesan masuk itu.
“Wae?” tanya Eunbi penasaran lalu Shira menunjukkan pesan masuk itu ke hadapan Eunbi.
No asing :
‘Bisakah kita bertemu?’
“Tunggu apalagi, jawablah. Bukan kah kau penasaran dengan orang itu?” ujar Eunbi dengan semangat.
“Ani, tunggu lebih baik kau tidak pergi sendiri. Aku akan menemanimu” sambung Eunbi lagi.
“Wae?” tanya Shira heran merasa aneh dengan perkataan sahabatnya itu.
“Ya,, bagaimana jika itu adalah pria idung belang atau pria jahat yang sekarang sedang beredar. Setidak nya kau tidak sendirian ada aku bersama mu”
“Memangnya apa yang kau lakukan jika pria itu seperti yang kau pikirkan?”
“Yah setidaknya aku bisa berteriak jika dia membekapmu dan berlari mencari pertolongan.”
“Dan meninggalkan ku sendiran, begitu”
“Uh? Ne.. hehe. Lagi pula aku tidak meninggalkan mu, aku hanya meninggalkanmu untuk mencari pertolongan” ujar Eunbi dengan cengiran lebarnya.
“Terserah kau” ujar Shira pasrah.
***
“Kau yakin kalian berjanjian di sini?” ujar Jimin pada Taehyung.
“Eo. Dia baru saja mengirimkan ku pesan” jawab Tae hyung.
“Lalu kenapa dia belum datang juga, kita bahkan sudah hampir sejam menunggu nya” keluh Jimin.
“Itu dia” ujar Tae hyung membari menunjuk ke arah dua gadis yang sepertinya sedang mencari seseorang.
“Edio?” tanya Jimin lalu mengalihkan perhatiannya ke arah tunjuukan Tae hyung, Jimin seolah merasa dunianya berhenti seketika hanya satu kata yang berhasil keluar dari bibirnya.
“Yeopo” ujarnya kagum.
“Eo majja Yeopo” sambung Tae hyung.
“Yang mana gadis mu?” tanya Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIANGLE
FanfictionCast : Park yie jung Cho shira Kim haeni Cha eunbi Main cash : Cho kyuhyun Kim taehyung Park jimin Jeon jungkook Kim seok jin Min yoongi Ki...