part 45

1.9K 128 2
                                    

Mata Jimin menggelep ketika melihat pemandangan di hadapannya. Kekasihnya yang sedang bermesraan dengan pria lain. Niat awalnya datang ke tempat kerja Eunbi untuk menjemput gadis itu pun, akhirnya berujung dengan kemarahan pria itu.

 Niat awalnya datang ke tempat kerja Eunbi untuk menjemput gadis itu pun, akhirnya berujung dengan kemarahan pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah cepat pria itu menghampiri keduanya dan menarik paksa Eunbi yang berada dalam kukungan pria itu. eunbi tang terkejut melihat kedatangan Jimin pun melebarkan matanya, begitu juga dengan pria yang bersama gadis itu.

“Apa yang kau lakukan brengsek!!”

BUGG,,

Satu pukulan mendarat mulus di wajah pria itu, tidak puas dengan itu. Jimin kembali menghujani pria itu dengan pukulan-pukulannya, sampai pria itu lemas terkulai tak berdaya dengan darah-darah yang mengalir di sekitar wajahnya. Jimin yang masih belum puas juga kembali menendang pria itu kuat. Hingga suara teriakan Eunbi terdengar..

“CUKUP!!!!” teriak gadis itu. jimin yang masih murka pun dengan terpaksa menghentikan tendanganya dan menatap Eunbi tajam. “Hentikan Jimin~a” pinta gadis itu di sela tangisnya.

Jimin berjalan munuju Eunbi yang berada di pojok ruangan itu yang masih menangis. Mata pria itu memancarkan rasa kecewa, marah, dan sedih. Ia hanya menatap Eunbi tajam yang masih menangis di tempatnya.

Hingga pria itu menemukan hal yang aneh pada wajah gadis itu. dengan cepat pria itu menangkup wajah Eunbi dengan tangannya memutar kekiri dan kekanan seperti memeriksa sesuatu dan dia menemukan 3 luka lebam di wajah Eunbi.

Jimin menarik tangan Eunbi kasar, memeriksa apakah ada luka lain yang di dapat gadis itu. dan dapat, dia menemukan 4 luka lebam lagi lengan kanan dan kiri gadis itu. “Brengsek!!!” umpat pria itu, lalu kembali menghampiri pria yang masih terkulai lemas di lantai, kembali menghujannya dengan pukulan dan tendangan-tendangannya.

“JIMIN~A HENTIKAN!! DIA BISA MATI!!” teriak Eunbi lagi berusaha menghentikan kebrutalan Jimin.

“AKU AKAN MEMBUATNYA MATI!!” amarah pria itu mebrutal. Eunbi yang baru pertama kali melihat kemarahan pria itu, seketika merasa takut.

“ANDWAE!!” Eunbi berlari kearah pria itu memeluknya dari belakang menghentikan Jimin. Isakan gadis itu kembali terdengar. Jimin yang masih emosi, segera menarik Eunbi dari pelukannya dan melepaskan jaket yang dikenakan pria itu. lalu memakaikannya pada gadis itu dan menarikknya menuju mobilnya.

“Kita mau kemana?” tanya Eunbi heran. Tapi tidak mendapat jawaban dari Jimin, pria itu menghidupkan mesin mobilnya dan pergi dari tempat itu. tanpa memperdulikan pertanyaan Eunbi yang berada di sampingnya.

Ternyata Jimin membawanya menuju apartemen gadis itu. eunbi menghembuskan nafasnya lega. Mereka memasuki apartemen Eunbi dengan langkah cepat yang di buat Jimin. Jimin masih belum berbicara pria itu masih memasang ekspresi yang sama ketika di tempat tadi.

Jimin mendudukkan Eunbi ke sofa ruang tamu gadis itu, lalu melangkahkan kakinya menuju dapur. Jimin kembali dengan membawa kotak P3K miliki gadis itu. pria itu dengan gerakan cepat melepas jaket yang di gunakan Eunbi beserta pakaian gadis itu.

TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang