Aku akan meninggalkan separuh hatiku untukmu
Lihat, jangan salah jika aku menganggapmu bukan sebagai seorang sahabat
Namun, lebih dari itu
Aku ingin besok
Ketika aku membuka mata, aku lihat kamu
Menggemgam tanganku sebagai kekasih-incredible things
INCREDIBLE THINGS
*Foto di mulmed sebagai Radara Andaragita ya.*
RUMAH bernuansa putih dan berpagar hitam besar berlapiskan baja itu kelihatan besar. Furniture rumah itu di desain oleh desain interior ternama.
Lantai rumah yang berlapiskan marmer itu kelihatan minimalis dimaata semua orang yang mengunjungi rumah tersebut.
Surya memarkirkan mobilnya di bagasi rumah, sungguh hari yang melelahkan baginya sehabis rapat soal proyek pembangunan arpatemen dan wahana bermain untuk tahun depan.
"Permisi pak, ada orang yang ingin bertemu dengan bapak." ucap pelayan berkemeja putih dengan rok spannya yang tertata rapi.
Surya melepas kacamata yang dipakainya, "Siapa?"
"Dia bilang, dia Fanny, pak." jawab pelayan itu.
Bertapa terkejutnya Surya mendengar nama itu. Nama yang sangat dibencinya. Mana bisa wanita itu tahu alamatnya? apa alasan dia kesini?
Surya teringat 10 tahun lalu saat Fanny meninggalkan Surya yang masih terbelit hutang dengan Findo demi laki-laki kaya raya yang akan ia nikahi.
"Halo, mas. Apa kabar?" Fanny keluar dari pintu utama. Menunjukkan wajah cantik dan modern yang ia miliki sekarang. Pakaiannya yang dirancang oleh desain terkenal memang memungkinkan ia terlihat bahwa ia adalah istri dari pembisnis sukses di Jakarta.
Dengan mudahnya wanita ini tanpa rasa bersalah datang lagi setelah 10 tahun meninggalkan kewajibannya sebagai seorang ibu.
"Setelah kamu meninggalkan saya dan Findo tanpa rasa bersalah, kamu berani beraninya datang kesini?" ucap Surya dengan tenang.
Fanny tertawa sedikit, "Saya nggak minta apa-apa dari kamu. Saya hanya mau, hak asuh Findo."
"Kamu ninggalin dia selama 10 tahun tanpa tunjangan dan sekarang kamu mau hak asuh dia?" Surya menatap Fanny serius. "Keluar kamu!"
Dengan santai, Fanny tersenyum licik dan berbalik badan meninggalkan Surya. Wanita itu masuk ke mobil mewahnya, memikirkan rencana untuk mendapatkan hak asuh Findo.
INCREDIBLE THINGS
Radar tersenyum puas didepan cermin toilet sekolah, menatapi dirinya sempurna hari ini.
Diraihnya parfum yang ia curi dari dari kamar ibunya. Sebenarnya, Radar sudah punya parfum sendiri, tetapi.. ia lebih suka parfum ibunya yang wanginya lebih enak dan khas ala wanita elite. Maklum.., cewek memang begitu.Disemprotkannya parfum berbotol kaca itu ke bagian leher, ketiak, tubuh dan rambutnya.
Rambut udah gue catok, alis udah cetar, rambut badan udah wangi. Sepatu udah dicuci, hm... nggak ada yang kurang deh kayaknya.
Radar memasukkan parfumnya kembali kedalam tas. Sebenarnya, tujuannya mempeecantik diri seperti ini adalah agar lebih terlihat menarik di depan Findo.
Radar mendorong pintu toilet pelan, melirik kearah kanan dan kiri, seketika pandangannya terhenti dari arah kiri. Terlihat Davin datang melangkah menuju toilet. Lantas, Radar dengan cepat menutup pintu toilet rapat-rapat agar lelaki itu tidak melakukan hal yang tak diinginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE THINGS
Teen Fiction[Revisi setelah tamat] "Semua berubah semenjak aku bersamanya." -Radara Andaragita- "Aku cinta kamu, hanya tiga kata itu yang selalu ada dipikiranku untuk kamu. Aku akan mengutuk diriku sendiri jika aku menyakiti kamu." -Davin Anugerah- "Seandainya...