20. That Feeling Comes

267 39 7
                                    

"Aku tau aku bukan yang pertama dan terbaik buat kamu. Tapi aku tidak akan membiarkan seseorang pun menyakiti kamu walaupun itu diriku sendiri, karena apa? karena aku cinta kamu."

-Davin Anugerah

INCREDIBLE THINGS

DAVIN menarik tangan Radar, mengajaknya masuk ke mobilnya. "Gue mau ajak lo ke suatu tempat." ucap Davin sambil memakaikan Radar seat-belt.

"Kemana?" tanya Radar.

"Udah lo diem aja," Davin menghidupkan mesin mobilnya. "Gue pengen buat lo seneng."

"Seneng...?" Radar tertawa sedikit. "Tanpa lo bawa gue ke 'suatu tempat' lo itu, gue udah seneng kok."

"Ssssttt..." Davin menutup mulut Radar. "Mending lo diem deh."

INCREDIBLE THINGS

"Jadi lo ajak gue ke mall?" ucap Radar tersadarketika Davin memarkirkan mobilnya di tempat parkir mall, seketika menutup matanya ketika Davin membuka seragamnya dan menggantinya dengan kaos polos yang dilapisi kemeja jeans.
"Ke toilet kek, kemana kek. Ntar orang-orang kira lo ganti baju disini lo mau perkosa gue lagi."

"Yang ada, orang-orang yang berpikiran mesum kali yang ngira gue mau perkosa lo." jawabnya dengan santai sambil melipat seragamnya dan memasukkannya kedalam tas ranselnya.

"Yang bener aja lo mau ngerusak mata suci gue sama badan lo yang sok six-pack itu." Radar memandangi Davin yang hampir membuka celana seragamnya. Namun sepertinya Davin tersadar bahwa ia harus mengganti celananya di toilet.

"Kita ke toilet sekarang!" ajak Davin meraih tas ranselnya sambil membuka pintu mobil.

Ketika Radar membuka pintu, perhatiannya teralih ketika melihat seorang pria yang berumur setengah abad dan bertubuh agak gendut sedang berjalan bersama istri dan anak-anaknya, istrinya duduk di kursi roda.

Radar hanya tersenyum melihat ketulusan pria itu mendorong kursi roda yang diduduki istrinya.

"Dar, liat apa?" kata Davin yang membuyar lamunan Radar.

"Oh, gue liat bapak sama ibu itu." Radar mengarahkan kepalanya ke arah seorang pria yang berumur setengah abad yang sedang mendorong kursi roda istrinya. "So sweet banget ya."

Davin tersenyum lalu merangkul Radar. "5 tahun kedepan kan kita bakal kaya gitu."

Radar mencubit lengan Davin hingga Davin mengeluh kesakitan.

"Aww.." desis Davin. "Gak usah nyubit terus sih, sakit tau!"

"Makanya lo itu diem, berisik banget sih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanya lo itu diem, berisik banget sih!"

INCREDIBLE THINGS

INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang