24. Lost In Your Eyes

220 41 6
                                    

"Aku akan menunggumu karena jujur aku tidak ingin orang lain, hanya kamu."
-Radara Andaragita

INCREDIBLE THINGS

KEESOKAN harinya, Radar bersiap-siap untuk pergi ke acara camping sekolah. Ia hanya memakai setelan kaos putoh berlapiskan kemeja biru. Radar menyiapkan travel-bag nya. Power-bank sudah diisi full, tak lupa sisir dan perlengkapan penting lainnya.

Sebenarnya, this is first time Radar pergi camping, karena semasa SD atau SMA, ia tidak pernah mengikuti kegiatan camping dan mengikuti kegiatan pramuka.

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu itu terdengar, mengalihkan perhatian Radar yang tengah memasukkan barang-barangnya barangnya ke travel-bag nya.

"Iya?"

Seseorang membuka pintu itu dengan perlahan, terlihat sepatu New Balance memasuki ruangan kamar Radar, dan ternyata Radit, dengan seragam yang tertata rapi khas Ketua OSIS.

"Lo udah siap? biar gue anter." ujar Radit seraya memakai boomber-jacket khas-nya.

Radar menggendong travel-bag nya dan membusungkan dadanya dengan tersenyum angkuh. "Siap masbro.."

"Lo nggak tau sesuatu?" tanya Radit.

"Nggak tau gimana?" Radar mengenyit bingung.

"Mama mau nikah lagi," balas Radit. Entah kenapa ia mengeluarkan kata-kata pahit itu dari mulutnya. Walau sebenarnya ia tidak ingin memberitahu Radar soal ini, tapi Radar berhak tahu. "Sama Om Hendra, katanya pengusaha gitu."

Radar tersenyum lalu menggengam tangan Radit. "Itu nggak masalah, selagi kita masih bisa bareng. Masih menjadi Radit dan Radar yang suka berantem terus."

"Gue hanya takut," kata Radit. "Lo lupa sama papa."

Radar tersenyum sambil menggeleng. "Lo inget nggak waktu lo nangis-nangis di mall cuman karena lo mau naik komedi putar? lo ngeluh-ngeluh ke papa terus narik-narik tangan papa sampe dia jatoh. Karena papa nggak tega liat lo nangis, dia bolehin lo naik komedi putar. Inget, 'kan?"

"Itu aib.., tapi, emang gue nggak bisa lupa."

Radar memeluk Radit seketika, setelah lima detik pelukan itu berakhir. Entah mengapa Radar merasa ada ikatan kakak dan adik yang sebenarnya saat ini.

"Lo meluk gue lama banget sih, jangan-jangan lo belum pernah meluk cewek ya?" kata Radar dengan nada meremehkan.

"Berisik lo," balas Radit memutar kedua bola matanya. "Yok cabut, nanti gue telat."

"Hehe.., siap Pak Ketuss...."

"Oh iya.." kata Radit sambil berbalik ke arah Radar membuat langkah Radar berhenti seketika. "Siapa sih, temen lo yang cantik itu? yang pernah nganterin gue ke school festival?"

"Keyza?"

"Nah..iya sip, yang itu. Cantik juga.. bagi nomornya dong."

"Nggak usah embat temen gue deh," kata Radar sambil menjitak kepala Radit. "Dasar sok kegantengan."

INCREDIBLE THINGS

Sesampainya di sekolah, semua siswa siap berbaris untuk naik ke bus. Ia memandangi Davin yang sibuk bencengkrama dengan teman-temannya, Radar hanya tak ingin menggangunya. Namun, ia sadar bahwa ia tidak satu bus dengan Davin.

INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang