Budayakan vote+comment❤
Btw, author ngucapin mohon maaf lahir bathin yaa, maaf kalo selama ini, cerita Incredible Things nggak jelas alurnya dan terkadang banyak typo. Mohon dimaafkeun hehe😁😁Happy reading!
INCREDIBLE THINGS
"DO you miss me, Karin?" ucap Radit bernada pelan sambil menyentuh tangan Karin dan mengelusnya dengan lembut.
"Gimana kalo gue jawab 'yes'? terus reaksi lo apa?" tanya Karin balik, nadanya sedikit menantang.
"Denger, gue nggak ngerti kalo kita bakal jadi saudara tiri." Radit berdehem. "Dan jujur, tadi malem di pattsiere. Gue sempet shock begitu tau bahwa bokap lo bakal nikah sama nyokap gue, untuk nutupin rasa shock gue. Gue nunduk sambil main hape, gue chat-an sama cewek gue."
"Cewek?" Karin tertawa sedikit. "Ternyata lo nggak berubah ya dari dulu, masih playboy. Ternyata, Kanya nggak salah milih Daffa diabandingkan lo."
Tunggu. Karin tau masalah Kanya dengan Daffa? aneh sekali pikir Radit. Ia melepas gemgamannya dan menatap Radit dengan serius.
"T..tunggu, lo tau masalah gue sama Kanya?" ucap Radit mengenyit heran."
Dengan santai, Karin mengangguk. "Iya, Kanya sempet kerumah gue waktu itu dan dia bilang dia akan pindah ke Jepang. Dan sebelum keberangkatan dia, dia juga cerita tentang masalahnya sama lo dan tentang Daffa..."
Wajah Radit menegang seketika, dan menunjukkan rasa bersalah. Kepada perempuan yang ada di depannya itu..
Alis Karin terangkat sebelah, lalu kemudian kepalanya memiring dan dahinya mengenyit. Berusaha menyelidiki sesuatu dibalik raut wajah Radit. "Lo kenapa? muka lo aneh."
"Gue heran, kemarin lo natap adek gue. Radar. Itu beda. Kaya ada sesuatu, lo udah kenal sama dia? ada masalah apa lo sama dia?" ucap Radit.
"Lo mau tau? adek lo itu udah ngerebut mantan gue, orang yang udah jelas-jelas gue perjuangin . Sama persis seperti Kanya yang rebut lo dari gue dulu." Karin menekankan nada bicaranya seketika.
"M.. maksud lo?" selidik Radit. "Gue udah berapa kali bilang sama lo sih, Rin? gue mutusin lo karena gue terlalu sayang sama Kanya. Gue nggak tega kalo ternyata selama ini gue pacaran sama lo cuman makan hati doang, dan Kanya sama sekali nggak pernah ngerebut gue dari lo apalagi sampe ngehasut. Dia sahabat gue dari kecil, dan waktu itu gue hanya nggak bisa nahan perasaan gue sama dia. Itu alasan gue mutusin lo. Dan gue juga nggak nyangka, dia nolak gue dan ngebelain lo habis-habisan dengan alasan gue adalah cowok brengsek yang nyakitin cewek seenaknya."
"Itu memang lo, Dit. Memang lo. Lebih dari 'brengsek'." Karin mengangguk yakin.
"Dan gue heran sama lo, Rin. Lo masih aja benci sama Kanya hanya karena lo nggak terima itu semua." balas Radit.
Raut wajah Karin datar seketika, ia memalingkan pandangan wajahnya dari Radit. Setetes air mata mengalir di pipinya, tampaknya Karin ingin menangis. Tetapi, ia malu untuk menunjukkan kepada Radit rasa kekesalannya. Seandainya Radit tahu perasaan Karin waktu itu, hancur sehancur-hancurnya. Karin sampai sakit demam karena lupa makan, Perlu diakui, dulu Karin sangat mencintai Radit. Tetapi mengapa hal ini harus terjadi untuk kedua kalinya?
Suara Karin berubah parau, matanya memerah dan mengeluarkan air mata. "Lo emang nggak ngerasain, Dit. Rasanya jadi gue, itu sakit. Disakitin untuk kedua kalinya.."
Flashback on..
SEPASANG kekasih berseragam putih-biru yang tengah bersenang-senang di tengah keramaian karena kelulusan mereka. Karin tersenyum simpul sambil mengeluarkan barang-barang yang berada di dalam lokernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INCREDIBLE THINGS
أدب المراهقين[Revisi setelah tamat] "Semua berubah semenjak aku bersamanya." -Radara Andaragita- "Aku cinta kamu, hanya tiga kata itu yang selalu ada dipikiranku untuk kamu. Aku akan mengutuk diriku sendiri jika aku menyakiti kamu." -Davin Anugerah- "Seandainya...