19. Scared

252 40 10
                                    

INCREDIBLE THINGS

                  TEPAT di hari Senin ini seluruh siswa mengikuti upacara bendera. Sebenarnya, hari ini Radar bangun kesiangan, jadi ia tidak sarapan sekaligus lupa bawa uang jajan.

"Dar, muka lo kenapa?" tanya Keyza melihat wajah Radar yang sedikit pucat. "Lo udah sarapan?"

                          "Gue nggak apa-apa, Key." Radar tersenyum lirih. Sebenarnya keadaanya tidak memungkinkan jika ia harus mengikuti upacara selama 45 menit. "Gue serius."

"Yaudah deh." Keyza berbalik badan.

Radar terus menguatkan dirinya, mengikuti barisan. Sampai beberapa menit kemudian, kepalanya mulai sedikit pusing.
Pandangannya sedikit mengabur dan kemudian kunang-kunang, kakinya seakan lemas dan kemudian ia merasa ingin jatuh. Lalu, Radar mulai tak sadarkan diri, hal tersebut menjadi pusat perhatian banyak siswa.

"Woy, Davin.. pacar lo pingsan tuh." ucap seorang teman Davin sekaligus teman sebangkunya, Adrian. Hal itu membuat wajah Adrian sedikit memucat dan panik.

Tanpa pikir panjang, Davin segera berlari ke lokasi Radar pingsan.

Ketika para anggota PMR sudah siap menyiapkan tandu untuk membawa Radar ke UKS, Davin malah menggendong Radar dan gesit membawanya ke UKS. Hal tersebut membuat semua anggota PMR yang bertugas dan para guru-guru heran.

INCREDIBLE THINGS

Hal pertama yang Radar lihat ketika sadar adalah, langit-langit di ruang UKS. Ia kini telah sadat bahwa ia sedang berbaring di ranjanG UKS.

Tak lama kemudian, ia mendapati Davin yang sedang tertidur di sebelah ranjang UKS nya. Ia tertidur sambil duduk dengan menyilangkan tanganya dan menidurkan kepalanya.

'Kenapa Davin nungguin gue sampe ketiduran gini?' pikirnya.

Radar menepuk-nepuk pundak Davin, dampai akhirnya lelaki itu terbangun sambil mengucak-ucak matanya. "Lo udah bangun? syukurlah."

Radar mendengus. "Lo itu ngapain sih, pake tidur segala?"

"Heh, justru gue yang nanya sama lo. Lo itu udah tau sakit ngapain pake ikut upacara segala? sok kuat banget sih lo!" bentak Davin.

"Mana gue tau, namanya juga takdir. Gue juga nggak tau kalo gue bakal pingsan kaya tadi." pekik Radar sambil mendudukkan tubuhnya.

"Mending lo tiduran lagi deh." Davin menidurkan posisi Radar yang terduduk tadi ke posisi tidur. Sebenarnya, Davin yang senantiasa menjaga Radar sejak pingsan tadi hingga siuman sekarang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang