41. THOUSAND TEARS FOR YOU

158 19 17
                                    

Budayakan vote+comment😊

INCREDIBLE THINGS

SEMENJAK kejadian kemarin, entah Radar lebih suka termenung dan berdiam diri. Sekarang saja, Radar hanya memangut-mangut sambil menatap makanan yang berada di hadapannya.

Ia tidak bernafsu makan, sejak tadi. Ia hanya menggoyang-goyangkan sendok tanpa memakan makanannya.

"Dimakan dong," tegur Ralina.

"Nggak nafsu makan, ma." jawab Radar malas. Perempuan itu lantas langsung beranjak dari kursi makannya dan memakai tas ransel sekolahnya. "Kak, ayo buruan berangkat." ajak Radar.

"Yakin lo, mau berangkat sekarang? biasanya males-malesan." tanya Radit.

"Buruan ayo, ah." gerutu Radar. "Daripada aku males-malesan, nanti telat dihukum guru lagi suruh nyabutin rumput."

Sesampainya di sekolah, tanpa berpamitan dengan Radit, Radar langsung masuk ke gerbang sekolah tanpa kata. Tidak ada yang Radit curigai dari sikap adiknya itu. Ah, apa peduli Radit dengan Radar. Sekali bertanya ia kenapa, pasti jawabnya tidak apa-apa, hanya itu. Tidak ada yang lain.

Sebelum masuk kelas, Radar mampir ke ke kelas Davin terlebih dahulu. Perempuan yang mengurai rambut hitam panjangnya itu ingin memastikan bahwa keadaan lelaki itu baik-baik saja.

Setidaknya, dari jarak beberapa meter jauh dari pintu kelas Davin, bola mata Radar mencari-cari lelaki itu dari jendela. Melihat tidak ada sosok Davin,Radar berbalik sampai akhirnya ada seseorang yang menepuk pundaknya. Lantas, Radar pun berbalik.

"Lo cari siapa?" tanya Ria ramah, perempuan siswa XI-5 sekaligus teman sekelas Davin.

"Um.. Davin ada?" tanya Radar mengenyitkan dahi.

 Davin ada?" tanya Radar mengenyitkan dahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ria menggeleng. "Gue nggak tahu, mungkin dia belum dateng. Lo pasti, Radar. Lo pacarnya, 'kan?"

Radar tersenyum. "Makasih ya, Kak." Radar berbalik dan melangkah menuju kelasnya. Ia berusaha berpikir positif soal Davin, niatnya ingin meminta maaf soal kejadian kemarin.

Tapi firasatnya mengatakan ada hal buruk, tapi ada apa?

INCREDIBLE THINGS

BEL pulang sekolah berbunyi, sejak istirahat. Radar tidak melihat sosok Davin hingga sekarang. Perempuan itu meraih ponselnya dan berniat menelpon Davin, lima detik kemudian tidak ada jawaban.

Sudah tiga kali Radar memanggilnya, namun tetap tidak ada jawaban. Radar semakin khawatir, apakah semarah itu Davin padanya?

"Radar!" panggil Keyza dan Findo bersamaan, namun arah mereka yang berlawanan. "DAVIN KOMA DI RUMAH SAKIT!" seru mereka bersamaan.

INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang