4. Contretemps perfect

371 73 28
                                    

Aku hanya ingin tetap memanggil namamu
Tak bisa ingat kapan
Terakhir kali aku melihatmu tertawa
Dan itu mengapa aku mencintaimu
Sampai sejauh ini...

-Incredible things-

INCREDIBLE THINGS

RADAR berjalan melewati koridor, ia meraih kunci loker yang dihiasi gantungan kunci berbentuk pokemon. Radar memasukkan kunci ke lubang kunci, memutarnya dan membuka pintu lokernya.

Loker Radar bisa dibilang masih polos, isinya hanya buku catatan hitam kecil, itu pun souvenir dari event sewaktu di Bandung. Dan cardigan abu-abu kersayangannya. Dinding-dindingnya sedikit berdebu.

Radar meraih buku catatan hitam kecil miliknya kemudian mengunci lokernya kembali.Ia langsung dikejutkan dengan kehadiran Davin disampingnya. Bagaimana lelaki ini bisa sekejap muncul begitu saja? kaya dedemit.

"Sialan lo! gue kira siapa." pekik Radar kesal.

"Eh..eh..eh, adek kelas harus sopan ya sama kakak kelas." goda Davin menyengir. "Gue kan kelas 11."

Perhatian Radar teralih ketika notifikasi pesan di ponselnya berbunyi. Ia segera meraih ponsel yang berada di saku seragamnya.

Hap!

Davin dengan gesitnya meraih ponsel Radar dan merebutnya begitu saja. Jemarinya gesit menekan tombol papan angka dan mengetik nomor ponselnya.

"Iiih... lo! balikin gak!" pekik Radar meraih ponselnya, ingin merebutnya kembali. Namun, Davin menghalangi nya.

Kringgg...

Ponsel Davin menampilkan nomor Radar, maka ia segera mematikannya. Davin menyerahkan kembali ponsel Radar dan ia tersenyum puas.

"Bales SMS gue yap." lelaki itu mengedipkan sebelah matanya, menunjukkan sisi genitnya. Lalu, meninggalkan Radar.

'Apaan sih tuh cowok, kaya gue mau gitu sama dia.' batin Radar menatap miris Davin dari kejauhan.

INCREDIBLE THINGS

17:55 p.m in Jakarta

Hari ini Radar pulang naik bus. Karena, Ralina tidak bisa menjemputnya lantaran ada urusan kantor.

Tiba-tiba setitik air hujan membasahi pipinya. Namun, Radar tidak berfikir untuk berteduh. Ia hanya terus berjalan sampai ke halte bus yang tidak jauh lagi.

Rintikan hujan itu lama kelamaan menjadi deras. Sontak, Radar segera berlari menuju halte bus untuk berteduh.

Begitu lega rasanya telah sampai di halte bus walaupun pakaiannya agak sedikit basah. Radar meraih jam tangan Daniel Welington kw nya.

17:59 p.m

Waktu sudah hampir malam, tak baik juga jika perempuan sepertinya pulang ke rumah diatas jam 6.

INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang