36. Terjebak Nostalgia

161 24 5
                                    

2437 words, part terpanjang dari semua part wkwk. vote.dan comment yaah. Typo mohon dimaafkeun, karena q nulisnya pake hati nie:3

-♡♡♡-

"Cinta sejati adalah cinta yang tidak pernah pudar meskipun masing-masing telah memiliki cinta yang baru."

-(Got To Belive)-

INCREDIBLE THINGS

"MUKA kamu kenapa tegang gitu?" tanya Davin yang menyadari raut wajah Radar yang seketika menegang sambil menatapi layar ponselnya.

Radar menggeleng pelan. "Aku nggak apa-apa."

Sesudah itu, Radar masuk kedalam mobil Davin dan menyandarkan kepalanya lagi di kursi penumpang. Di sepanjang jalan terasa canggung, hanya terdengar deru suara mesin mobil yang sedang berjalan melewati suasana sore kota jakarta.

Radar hanya terduduk sopan sambil termangu melihat ke sepanjang jalan, bola matanya lalu melirik kearah samping. Kearah Davin yang sedang fokus menyetir. Astaga, ia tidak pernah melihat Davin setampan ini dari samping.

Bibirnya seakan-akan tidak bisa menahan senyum kala melihat anugerah tuhan yang maha kuasa di sampingnya ini. Ditambah lagi, soal dirinya yang satu sendok dengan Davin.

Lo itu dipikir-pikir dari samping ganteng juga ya, nggak salah gue nerima lo.

Lo itu dipikir-pikir dari samping ganteng juga ya, nggak salah gue nerima lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Davin menoleh kearah Radar secara tiba-tiba. "Kenapa senyum-senyum, muka gue ganteng dari 'kan samping?"

Setelah lelaki itu melontarkan kata-katanya, wajah Radar yang tadinya tersenyum perlahan menjadi datar. Sebenarnya, benar apa yang dikatakan Davin. Ah, tapi tetap saja perempuan harus jaim.

"Geer banget sih, lo!" bentak Radar. "Gue senyum karena, tadi waktu gue makan bakso. Gue ngerasa kalo gue sama lo..." keparat! Radar hampir saja keceplosan soal itu.

"Gue sama lo kenapa?"

Tiba-tiba Radar menyalakan musik mobil untuk memecahkan keheningan sekaligus penghalang jawabannya. Ia mengangguk - anggukan kepalanya menikmati alunan musik lagu GAC- Never Leave You.

Dan ku, kan selalu milikmu

Walaupun aku selalu jauh dari sisimu

Dalam hatiku, terukir namamu

Jangan kau ragu aku takut pergi darimu..

Melihat Davin sedang fokus menyetir, Radar perlahan membuka laci mobilnya. Entah kenapa, senyuman itu kembali terukir di bibir manisnya kala melihat selembar foto, foto yang dicetak berukuran 16 : 9.

INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang