21. Never Leave You

242 36 8
                                    

Hae gais, maaf bgt updatenya lama wkwk, bcs author lg sibuk sekolah. Jangan lupa vomment ya, thankyou, xx.

INCREDIBLE THINGS

KETIKA mereka sedang berjalan menuju ke tempat parkir, sorot mata Radar seakan -akan tertuju pada zona permainan yang terdapat photobox.

"Dav, photobox dulu, yuk?" ajak Radar sambil menarik-narik tangan Davin, membujuk lelaki itu untuk photobox berdua.

Sebenarnya, rencana Radar saat punya pacar adalah bisa photobox berdua. Walau pacarnya adalah Davin. Tapi tak apa, hasil cetakan fotonya hanya akan ia tempel di meja belajarnya.

"Gue sih mau-mau aja, tapi bukannya tadi lo ngotot mau pulang?"

Radar menggeleng dengan tatapan memohon kepada Davin. "Ayolah, lo bilang lo mau bikin gue seneng 'kan? photobox bentar aja, abis itu pulang."

Davin merengguk, mengiyakan.

Ketika Davin menggesek kartu bermain, mereka mulai mengatur pose foto. Mulai dari Radar yang tersenyum begitupun Davin, Radar yang menjulurkan lidahnya, wajah mereka yang sama-sama melas dan gaya mereka yang terlihat konyol.

Sesudah foto dicetak, Radar menyerahkan foto itu kepada Davin. "Lo mau bawa?"

Davin menggeleng. "Ngga usah, lo simpen aja buat kenang-kenangan. Biar lo inget terus sama gue."

"Terus, lo?"

"Gue nggak perlu foto itu buat gue inget terus sama lo. Lo 'kan udah tersimpen di pikiran gue." gombal Davin.

"Alahhh..." ucap Radar meremehkan. "Ngegombal mulu, belajar sana! bentar lagi ujian semester 1."

"Kalo gue belajar, waktu buat lo kapan?"

Ponsel Davin sekrtika berbunyi, ternyata ada 2 notifikasi pesan yang belum terbaca dari Karin..

Karin : Lo masih pacaran sama anak baru sok cantik itu? AHAH

Karin : Liat aja besok Dav, gue punya kejutan buat pacar lo :))

Davin langsung mengunci ponselnya segera, menurutnya pesan itu tak penting. Hanya untuk sekedar menakut-nakuti.

Radar tersenyum tipis, sebenarnya ia sedikit baper dengan Davin. Semua ini hanya gengsi. "Apaan sih lo, jadi lo ngutamain gue dibandingin sekolah lo?" Radar menggeleng miris. "Gila ya, anak jaman sekarang."

"Jangan gitu," kata Davin dengan nada meremehkan. "Nanti kalo gue nggak ada, lo kangen."

"Siapa juga," ledek Radar. "Yang ada gue mau lo jauh-jauh pergi dari kehidupan gue."

"Yakin?" goda Davin sambil mencubit-cubit pipi Radar. "Kalo gue pergi dari kehidupan lo, nanti siapa yang akan nolongin lo kalo lo pingsan pas upacara?"

"Kan ada PMR.."

"Iya juga..."

INCREDIBLE THINGS

Radit yang sedang tertidur santai di sofa ruang tamu sambil rileks nonton acara on the spot. Sorot matanya seakan-akan memperthatikan televisi, namun tidak dengan hatinya sekarang.

Seakan-akan ia memejamkan matanya sesaat, mengigat suatu kata yang berada di benaknya saat ini.

Seakan-akan ia memejamkan matanya sesaat, mengigat suatu kata yang berada di benaknya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang