43. SORRY (2)

183 22 7
                                    

"Di setiap tidurku, maupun aku tak sadar. Entah kenapa, satu kata yang kuingat adalah namamu."

-(Davin)-

----

Budayakan vomment yaa^^ tq.

INCREDIBLE THINGS

FINDO telah mengantar Radar kembali kerumah, selama di perjalanan. Tidak ada yang dibicarakan antara mereka berdua, yang dapat mereka dengar hanyalah deru suara kendaraan bermotor dan suasana kota Jakarta.

"Fin, sekali lagi makasih." ucap Radar begitu turun dari motor Findo. "Gue masih nggak percaya, lo yang ngelakuin itu semua buat gue."

Findo menarik nafas, kemudian lelaki itu tersenyum. "Semua orang berhak liat orang yang mereka sayang bahagia, Dar."

Radar tersenyum.

"Sekali lagi, thanks ya."

"Sip, bye." pamit Findo.

INCREDIBLE THINGS

"Papa minta maaf sama kamu, Rin. Kalo selama ini papa jarang perhatiin kamu, dan akhirnya kamu bisa kaya gini. Ini semua salah papa." ucap Hendra sambil menggenggam erat jemari tangan Karin. "Kamu tetap malaikat kecil papa. Papa janji akan selalu ada untuk Karin, papa nggak akan ninggalin Karin sendiri lagi."

Karin tersenyum lalu perempuan itu mengangguk. "Iya, pah. Papa nggak salah kok, Karin aja yang bodoh. Karin udah gede tapi nggak bisa urus diri Karin sendiri."

"Jangan salahin diri kamu begitu," Hendra mengusap puncak kepala Karin. "kalo kamu sudah mulai bisa pulang besok. Kita ziarah ke makam mama ya."

Karin tersenyum bahagia. "Karin seneng, akhirnya ada yang sayang sama Karin."

"Papa nggak pernah bilang kalo papa nggak sayang sama Karin, karena Karin itu anak papa satu-satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa nggak pernah bilang kalo papa nggak sayang sama Karin, karena Karin itu anak papa satu-satunya." balas Hendra.

"Seandainya ada mama, dia pasti selalu jagain aku di sini." senyum manisnya memudar, perempuan itu lalu menarik nafas. "Meskipun mama udah nggak ada, tapi papa tetep sayang mama, 'kan?"

Hendra mengangguk. "Iya, papa janji akan selalu jaga Karin seperti mama kamu yang selalu jagain kamu dulu. Walaupun papa sibuk, tapi kamu itu lebih berharga dari pada pekerjaan papa."

Karin menangis terharu, lalu memeluk ayahnya itu. "Janji ya, pah."

"I am promise." jawab Hendra lalu memeluk Karin balik dan mengecup puncak kepala Karin.

INCREDIBLE THINGS

Hari ini hari Minggu, Radar sekarang tiba di rumah sakit tempat Davin sedang dirawat. Perlahan, Radsr melirik jam dinding yang berada di lorong rumah sakit, sekarang masih jam sepuluh pagi. Biasanya, hari-hari Minggu biasa saat di Bandung di jam seperti ini Radar hanya bermalas-malasan di rumah. Terkadang menonton serial kartun spongebob kalau bangun pagi, terkadang menonton Doraemon.

INCREDIBLE THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang