Chapter 1

3.9K 145 9
                                    

Hai, semuaaaaaaa!!! Aku balik lagi. Maaf kelamaan ya. Btw, ini hasil revisi bab 1. Gimana menurut kalian?

________________________________________________________________________________

Pria itu melemparkan jasnya dengan kesal. Dengan dahi dan alisnya yang terus saja berkerut, ia melonggarkan dasinya. Tangan kirinya pun sibuk menggenggam ponselnya. "Bagaimana bisa sistem kita diretas, hah?! Apa kalian semua tidak tahu cara bekerja?!" teriaknya marah.

Klik! Ia memutuskan sambungan sepihak. Ponselnya pun ia banting dengan keras ke atas kasur.

Keras, ambisius, cerdas, dan perfeksionis, ciri sempurna untuk seorang CEO. Pria itu, Orion Javier, pria berumur 29 tahun yang menjabat sebagai direktur utama di Javier Inc. Sayangnya, beberapa menit yang lalu, perusahaan yang sangat besar ini baru saja diretas dan terancam.

"Steve!" Orion memanggil asisten setianya yang bernama Steve itu. Tak lama, seorang pria berkacamata memasuki kamarnya. "Yes, Sir?"

"Hubungi Oliver. Suruh dia sediakan orang-orang yang bisa menangani masalah ini. Secepatnya!" titahnya. Steve menganggukan kepalanya,"Baik, Tuan."

Setelah asistennya pergi, Orion memutuskan untuk menenangkan dirinya. Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya sejenak, sampai Steve kembali dengan kabar buruk yang membuatnya semakin panas.

"Tuan Drake meminta Anda untuk menemuinya secara langsung, Tuan."

Orion mendengus kesal, Pria tua itu bahkan masih bisa menjadi sangat menyebalkan di saat-saat seperti ini! "Baiklah. Kita pergi sekarang," ujar Orion pada akhirnya.

Sebelum Orion memasuki mobilnya, Steve berkata,"Tuan Drake berkata untuk menunggu mobil jemputannya, Tuan."

"Aku tidak bisa membuang-buang waktu lebih banyak lagi, Steve. Apa kau tidak mengerti?!" Blam! Orion masuk ke dalam mobil dan membantingnya dengan kesal. Tentu saja Steve langsung tahu bahwa itu sebuah perintah, jadi ia berlari kecil dan masuk ke dalam mobil tersebut.

Masih dengan suasana hati yang buruk, Orion diam di dalam mobil. Matanya mengawasi aktifitas-aktifitas orang-orang di luar sana untuk mengisi kekosongannya, sekaligus mengalihkan fokusnya dari segala hal tentang perusahaannya.

Dor! Dor! Suara yang mengejutkan itu diikuti dengan decitan ban dalam sedetik kemudian. Mobil yang dikendarai olehnya mulai bergerak tidak beraturan dan sulit dikendalikan.

"Fuck! What the hell is going on, Steve?!" tanyanya panik.

"Aa-aku tidak tahu, Tuan. Sepertinya, ada seseorang yang ingin mencelakai Anda."

Tiba-tiba, radio di dalam mobil tersebut menyala membuat supir yang mengendarai mobil tersebut menjadi bingung dan hilang fokus.

"You're gonna die today, Javier. You're gonna die today~" Suara seseorang yang tengah bernyanyi itu menjelaskan segala hal. Dan itu membuat Orion semakin panik.

***

Ketiga orang itu tengah berdiri sejajar sambil melihat atasannya berjalan bolak-balik layaknya setrika. Dua pria dan kekurangan seorang wanita.

"Di mana Adelia?" tanya Oliver jengah.

"Aku tidak tahu. Terakhir kali aku melihatnya adalah saat di kantin," ujar Arlen.

Staying AfloatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang