Watch out for typoss..
Happy reading n dont forget to vote and comment, thanks!
________________________________________________________________"Oh, fuck.. Di sini benar-benar panas!" keluh Eddie dengan keringat yang bercucuran di dahinya.
"Ck. Jangan mengeluh!" ujar Dylan.
"Ya, benar. Anggap saja ini mandi sauna gratis," kata Wyne optimis.
Saat ini, Dylan, Wyne dan Eddie sedang berada di Jakarta untuk menyusul Adel. Dan ketika mereka keluar dari bandara Soekarno-Hatta, mereka tidak berhenti mengeluh tentang panasnya cuaca kota ini. Belum lagi, tatapan memuja dari para wanita sehingga mereka harus menjaga image mereka.
"Jadi.. Haruskah kita mencari hotel dulu?" tanya Eddie gerah.
Dylan dengan bangga memamerkan tiga kartu kamar hotel Four Seasons di tangannya. "Carilah taksi," perintah Dylan bak raja. Tentunya, langsung dituruti oleh kedua dayangnya. Ya, selama ia memegang kartu-kartu joker itu.
Dan setelah mereka sampai di lobby hotel tersebut, mereka sudah mendapati Adel yang tengah melipat tangan. "Ck. Lama sekali!" gerutunya.
Dylan hendak melawan perkataan Adel, namun Eddie menahannya. "C'mon, guys. Kita baru saja lepas dari kepanasan kota ini dan kalian akan memanaskan seisi hotel ini juga? Fuck it!"
Adel dan Dylan berdecak bersama. Lalu, mereka masuk ke dalam elevator dan naik ke lantai atas.
"Jadi..kau masih ingin menggunakan flakka?" tanya Wyne pada Adel.
"Tentu saja," jawab Adel sambil tersenyum miring.
"Jadi.. Sebenarnya, untuk apa kita jauh-jauh ke sini?" tanya Dylan yang sudah membanting dirinya ke atas sofa.
"Gary bilang jalang itu tetap akan menculik Ibu saat di Jakarta," jelas Adel.
"Sungguh? Untuk apa? Bukannya, kau sudah meyakinkannya kalau kau tidak peduli?" tanya Eddie bingung.
Adel terdiam. Itu benar sekali. Sampai, suatu hal muncul di kepalanya. Ia menatap kawannya dengan tatapan tak percaya.
"Dia pasti ingin menguras Ayah. Ya, itu yang akan dia lakukan!" ujar Adel yakin.
"Jadi, ayahmu itu masih mencintai ibumu?" tanya Dylan merasa aneh.
Adel mengangguk,"Dan jalang itu tahu kalau harta Dexter tidak akan bisa jatuh ke tangannya. Ck, benar-benar licik!"
Ting, tong!
Bel berbunyi. Wyne pun mengintip dari peephole untuk mengetahui siapa tamunya.
"Wow.. Dia cantik.." gumam Wyne namun masih terdengar oleh Eddie, Dylan, dan Adel.
"Ah, itu pasti Nana!" Adel melangkahkan kakinya untuk membuka pintu tersebut.
"Nana?" beo mereka bertiga bersamaan.
Kemudian, melangkah gadis setinggi 168 cm itu ke dalam ruangan tersebut. Dengan rambut hitamnya yang sedikit bergelombang yang mampu membuat Eddie dan Wyne terpanah.
"Nah, ini Alana, sepupuku. Dia akan membantu kita menjalankan misi," ujar Adel memperkenalkan.
"W-Wyne.."
"Aku Eddie.."
"Dylan."
"Nah, nah. Ayo kita bahas misi ini," ajak Adel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Staying Afloat
Action[ Action - Romance ] 2017.05.13 - Now Highest Rank : #7 IN ACTION Title Before : There's Nothing Holdin' Me Back Wanita yang dikenal sebagai Adelia Summer ini harus memilih antara masa depan dan masa lalunya. Ia yang awalnya begitu ambisius dengan d...