[38] Kidnapped

672 59 2
                                    

Check out TNHMB's new cover! Suka gak? Aku excited bgt pas dpt kbr dari @kamubiru klo covernya udh jadi >_<

Oke happy reading. Buat yang belum vote, divote yaaa :D
________________________________________________________________

Di tengah sunyinya malam di mana rata-rata manusia tengah tidur terlelap, ponsel milik Dylan Javier berbunyi mengakibatkan sang pemiliknya berdecak kesal karena jam tidurnya terganggu.

"Hell, Brother! Kenapa kau mengganggu tidurku?!" tanyanya kesal.

Dari ujung sana terdengar suara kekehan,"Sorry, Kid. Mobilku mogok. Bisa kau jelaskan tentang mesin ini?  Aku sudah membuka kapnya."

"Kenapa tidak hubungi bengkel atau Fred?" tanya Dylan malas.

"Kau tahu sendiri ini sudah tengah malam. Aku tidak mungkin mengganggi tidur mereka."

"Jadi, kau menggangguku? Yang benar saja!" Dylan duduk di pinggir kasurnya,"Aku akan menjemputmu. Kau di mana?"

Dylan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, berhubung jalanan begitu sepi. Setengah jam kemudian, ia sudah sampai dan menemukan mobil kakaknya. Ia turun dan mengecek apakah kakaknya di dalam, namun hasilnya nihil. Rion tidak ada di mana-mana. Perasaannya mulai tak enak.

Lalu, matanya terarah pada kap mobil yang sedikit penyok. Ia mengernyitkan dahinya, Pasti ada sesuatu yang terjadi.

Ia berjalan mengelilingi mobil itu dan mendapati ponsel Rion yang sudah tertijak. Positif, Rion diculik! batinnya.

Dengan cemas, ia menghubungi Adel. Ia sudah duduk di dalam mobilnya dan kakinya tidak berhenti mengetuk tak sabaran.

"Halo?"

"Adel.. Rion diculik.."

"APA?!" teriak Adel histeris. "Jangan main-main! Sekarang kau di mana?!"

"Kita bertemu saja di basecamp. Aku akan mengumpulkan Eddie dan Wyne. Ingat, tetap tenang, Adelia," ujar Dylan.

Dylan segera menghubungi Eddie dan Wyne dalam perjalanannya menuju basecamp. Sesekali ia mengusap wajahnya frustrasi. Ia curiga kalau Celline dan Vanni adalah dalang dibalik penculikan kakaknya ini.

"Jadi, apa yang kau dapatkan?" tanya Adel yang barus saja sampai dengan keringat yang bercucuran di dahinya.

"Kap mobil yang penyok dan ponsel yang rusak karena sengaja ditijak." Dylan menyerahkan ponsel Rion pada Adel.

"Ini ulah mereka, kan?" tanya Wyne yang duduk di sofa sambil bersedekap.

"Kau pikir siapa lagi?" kata Dylan retoris.

"Apa ini dihitung misi? Aku tidak mau rugi," ujar Eddie sambil berkutat dengan laptopnya.

"Tenang saja. Nona ini akan memberikan paket liburan seminggu beserta uang saku ke manapun kalian mau," ujar Dylan.

"Baiklah. Aku sudah mendapatkan plat mobil yang membawa Javier. Ini rekamannya." Eddie memperlihatkan cctv jalanan kepada Adel, Dylan, dan Wyne.

Adel terdiam, kepalanya sedang mencoba mencerna sesuatu. "Tapi..kalau memang ini ulah jalang itu, kenapa Gary tidak mengatakan apapun?" gumamnya.

"Apa jangan-jangan.. Gary ketahuan.. Ya, Tuhan.." Tubuhnya lemas seketika. Ia menjambak rambutnya,"Berapa banyak orang lagi yang harus menjadi korban??"

Dylan yang tidak pernah melihat Adel seperti itu langsung memegang kedua bahunya. Ia menatap rekannya itu dalam-dalam. "Hei, jangan seperti ini. Kau harus berjuang, bukannya frustrasi seperti ini," ujar Dylan pelan.

"Tidurlah. Kau perlu istirahat. Serahkan semuanya pada kami," kata Dylan sambil mendorong Adel untuk berbaring di atas sofa. Wyne mengambilkan selimut dan menyelimuti Adel yang mulai terlelap.

"Nah, ayo bekerja!"

🐚🐚🐚

ADELIA :

"Breaking news. Sebuah rahasia tak terduga terkuak tentang pengusaha sukses bersaudara, yaitu Adelia Summer dan Devano Summer. Dikaitkan kepada Jonathan Dexter dan mantan istrinya, Piana Wijaya, yang merupakan orang tua biologisnya."

Mataku membulat tak percaya. INI GILA! Siapa yang menyebarkan berita ini?! Jangan-jangan..

Aku menatap ketiga manusia yang tengah sibuk memasak di dapur. Begitu pandangan kami bertemu, mereka langsung mengangkat kedua tangan mereka. "Aku bersumpah demi keperjakaanku, itu bukan bagian dari ide kami," ujar Eddie.

"Kau perjaka?!" tanya Dylan dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Eddie mengangguk.

Kemudian, aku berpindah ke channel yang lain. Dan fuck! Semuanya mengenai berita itu. Bahkan, ada yang menjelaskan semuanya dengan begitu detil. Aku harus mencari dalang dari semua ini!! Tapi..tidak mungkin jalang dan anak haramnya itu, kan?

"Berita mengejutkan selanjutnya adalah mengenai penculikan pewaris utama keluarga Javier, Orion Javier. Kejadian ini--"

"Nah, itu baru rencana kami!" seru Eddie bangga.

Aku menghela napas. Aku tidak bisa marah soal ini karena rencana mereka cukup masuk akal. Kami bisa lebih mudah melacak keberadaan Rion. Tunggu aku..

Aku menatap ponselku. Di sana tertulis nomor yang tak diketahui. Dengan bingung, aku mengangkatnya.

"Halo?"

"Adel.." suara lirih milik Gary terdengar dari sana. Dia terdengar seperti sedang kesakitan.

Spontan, aku berdiri,"What the hell is going on? Apa kau baik-baik saja? Kenapa kau tidak mengabariku?"

"Maaf. Mereka sudah tahu. Kemarin, saat aku hendak menghubungimu untuk memberitahu kalau mereka akan menculik Javier, anak buahnya menghajarku. Dan di sinilah aku, terkurung di gudang bersama ponsel yang kuambil dari saku salah satu anak buahnya," ujar Gary.

"Gary, aku akan segera menjemputmu. Kau harus tunggu, oke?"

"Baiklah. Good luck, Adel.."

🐚🐚🐚


Staying AfloatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang