[32] Zombie Flakka

742 64 5
                                    

Halo semuanya!!! Hari ini aku bawa chapter spesial edisi flakka. Lagi gempar di indo nihh. Aku sih sebenernya udah denger lama tentang flakka dari infia fact. Kalo gak salah awal tahun atau akhir tahun kemaren, tapi belum nyebar di indo. Nah teman-teman berhubung cerita ini agak bejat, apapun yang dilakukan sama para karakter pokoknya JANGAN PAKE NARKOBA. Ntar hidup kalian ancur terus siapa yang mau baca cerita aku :'( *hiks...

Okay, happy reading! Jangan lupa pencet 🌟 yah! :D
________________________________________________________________

"Ck, di mana Wyne?" tanya Dylan sedikit kesal.

Eddie mengedikan bahunya,"Kau pikir aku ini pacarnya, hah?"

"Ya, kalian terlihat selalu bersama. Apa kalian gay?" tanya Dylan cuek.

"Cih, kalaupun aku gay, aku akan memilih.." ucap Eddie.

Tiba-tiba, pintu base camp mereka terbuka dan munculah sosok Wyne yang tak lama kemudian membanting pintu dengan keras. Napasnya tersengal-sengal seperti habis lari maraton.

"HEI, APA KALIAN TIDAK PUNYA SOPAN SATUN, HAH?! SIAPA YANG MEMBANTING PINTU?!" teriak Adel yang tengah berkutik dengan masakannya di dapur.

Wyne bersandar pada pintu sambil mengatur napas. Tak lama, Adel muncul dengan apron yang masih melekat. Oh, tak lupa dengan wajah garangnya yang cantik itu.

"What the hell are you doing?!" tanyanya kesal sambil menghampiri Wyne.

Baru saja Wyne akan menjawab, pintu base camp mereka sudah digedor secara keras dan tak sabaran. Dan hal ini membuat Adel semakin emosi. Who the fuck is that?! umpatnya dalam hati.

Adel dengan kesal mulai meraih gagang pintu untuk menghadapi orang gila tersebut, tapi Wyne dengan cepat menahannya. "Jangan!"

Adel mengernyit tak suka,"Memangnya kenapa? Kau membuat masalah?"

Wyne menggeleng kuat. "Orang gila itu mengejar-ngejarku dan dia bugil! Aku tidak tahu apa maunya!" kata Wyne panik.

Eddie dan Dylan berlari kecil untuk mengintip dari door viewer. Namun, mereka harus menelan kekecewaan mereka karena Adel menutup peephole tersebut. "Jangan mesum."

"Wanita atau pria?" tanya Adel pada Wyne.

"Wanita."

Adel mendelik,"Heh, dasar mata serigala!"

Adel mengintip dari peephole. Lalu, segera melepaskan matanya dari sana setelah mendapatkan pengamatan yang lengkap.

"Mata tidak fokus, kulit iritasi yang mirip alergi, gila, dan bugil. Semuanya menunjukan ciri pemakai flakka," ujar Adel.

"Benarkah?" Dylan dengan cepat mengambil langkah untuk mengintip. Tapi, alangkah terkejutnya ia mendapati wajah zombie yang di zoom in dari sana. Ia bahkan terjatuh kebelakang sangking terkejutnya. "INI GILA!!"

"Baiklah. Aku tidak akan melihat," ujar Eddie sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.

"Cepat hubungi security, Cogs," tegur Adel. Wyne pun mengangguk dan segera menghubungi security.

"Hmm.. Flakka, flakka.. Efek zombie dan melukai diri sendiri. Menarik! Apa harus aku mecelakai mereka seperti itu?" gumam Adel sambil kembali memasak.

"Ck. Jangan terlalu gila. Kau jadi terdengar seperti psikopat!" komen Dylan yang entah sejak kapan sudah duduk di atas kursi bar.

"Jadi, apa langkah selanjutnya?" tanya Dylan.

"Flakka."

"Hah! Kau gila!" ujar Dylan tak percaya.

Staying AfloatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang