[13] Shocking 'Kid'...

828 83 3
                                    

No bacoooot. Happy reading :)
________________________________________________________________

ADELIA :

"ADEEEEEEEEL!!!!"

Teriakan itu mengejutkanku setengah mati. Aku melepaskan pena dan mengusap dadaku. Fuck! Who the hell is that?!

Tak lama, muncullah Wanda dengan raut bersalahnya. "Ya Tuhan. Apa aku mengejutkanmu, Adel? Maaf.."

"Tidak apa, Wanda. Silahkan duduk." Aku mengajaknya untuk duduk di sofa.

"Kau ingin minum apa?"

"Tidak perlu, Adel. Kita akan segera pergi," kata Wanda.

"Nah, ayo!" Dia menarik tanganku dan membawaku keluar ruangan.

Sesampainya di dalam elevator, aku bertanya,"Wanda, kita mau pergi ke mana?"

"Eum.. Ke butik dan salon. Kita harus melakukan ini dengan sempurna!" seru Wanda excited.

"Mm, untuk apa?" tanyaku hati-hati. Wanda menepuk dahinya,"Oh, aku lupa memberi tahumu!"

"Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahanku, jadi kita harus tampil sempurna!"

"Kita?" beoku. Tiba-tiba, dia cemberut. Apa aku salah bicara?

"Kau akan bertemu dengan Kid, Adel. Anak bungsuku," katanya.

Damn it! She's fucking serious about that.

"Baiklah, aku ingat sekarang. Tapi, aku belum membeli hadiah untukmu dan Raven," kataku tak enak.

"Tidak apa. Cukup datang dan temani Kid. Bagaimana?"

Okay. Let's accompany that Kiddo! "Baiklah."

Kami menaiki mobil Wanda untuk beberapa saat sebelum akhirnya sampai di sebuah butik. Butik itu cukup besar sehingga aku sempat hilang beberapa kali. Pakaian yang mereka sediakan benar-benar dirancang dengan baik. Bahannya pun bagus. Dan tentunya harganya juga luar biasa. Yang jelas, sekaya apapun aku, aku tidak akan pernah menghabiskan uangku di sini. Lebih baik pergi keliling dunia.

Asik melihat pakaian-pakaian untuk Devan, seorang pelayan datang dengan setumpuk baju di tangannya. Mungkin di sana ada 15 baju untuk perempuan. Tunggu dulu! Jangan bilang..

"Nona Summer, Nyonya Javier memintamu untuk mencoba seluruh pakaian ini.."

HAH?! Seriously? I'm not going to do that!

"Eum, bolehkah aku memilih beberapa saja? Kupikir, ini terlalu banyak.." Pelayan itu mengangguk dan membawaku ke ruang ganti. Aku hanya memilih tiga di antara 15 pakaian mahal itu. Ototku bisa keram kalau mencoba semuanya.

Aku hanya akan mencoba satu yang terbaik dan keluar dengannya. Jujur saja, aku adalah tipe wanita yang memakai sembarang baju. Akhirnya, setelah menimbang-nimbang, aku keluar dengan dresa hitam di atas lutut yang terlihat manis. Oh satu lagi, aku tidak suka terlihat seksi. Ya, walaupun badanku bagus.

"Wow. Kau cantik sekali, Adel!"puji Wanda dengan mata yang berbinar-binar. Seems like she's really happy. Aku jadi ingat betapa bahagianya Ibu melihatku yang memakai baju buatannya.

"Nah, sekarang coba yang lain," katanya.

Aku menggeleng,"Bagaimana kalau ini saja? Aku sudah memilih yang terbaik Wanda. Oke?"

Wanda sempat berpikir, tapi untungnya dia menyetujui keputusanku. Lalu, beberapa pelayan muncul dengan banyak kotak sepatu. Melihat isi kotak-kotak itu membuatku bergidik ngeri. I'M FUCKING HATE HIGH HEELS!

Wanda mengambil sepasang heels setinggi 10 cm berwarna hitam, senada dengan gaun yang kupakai. Dengan pasrah, aku memakai heels tersebut. Ya, sudahlah. Bukannya baik membuat orang senang?

"Nah, sekarang semuanya sudah sempurna! Tinggal ke salon untuk perawatan dan kita pergi!"

"Nah, sekarang semuanya sudah sempurna! Tinggal ke salon untuk perawatan dan kita pergi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baiklah. High heels, let's be nice to each other, okay?

🐚🐚🐚

"Nah, Adel. Sekarang, kau harus memanggilku 'Mom', okay?"

Adel mengedipkan matanya beberapa kali, Kenapa tiba-tiba?

"Karena aku sudah menganggapmu anakku sendiri dan lebih baik lagi kalau kau benar-benar menjadi menantuku, kau harus memanggilku dengan sebutan itu. Lagipula, aku ingin memamerkanmu pada keluarga Dexter," ucap Wanda membuat Adel panik.

Mereka datang? tanya Adel dalam hati.

"Eum, Wan--maksudku Mom. Apa kau mengundang Devan?" tanya Adel.

"Tentu saja, Sayang. Aku juga memintanya membawa pasangan, jadi kau tidak akan menempel dengan adik kesayanganmu itu," jawab Wanda.

"Nah, nah. Sekarang, kau cukup duduk di sini. Sebentar lagi, Kid akan datang."

Wanda meninggalkan Adel di sebuah ruangan di samping hall acara. Saat ini, mereka sedang berada di hotel milik keluarga Javier untuk merayakan hari jadi pernikahan Raven dan Wanda.

Oke. Jadi namanya Kid. Artinya anak-anak. Hmm, apa yang harus kukatakan padanya nanti? pikir Adel sambil berjalan ke sana kemari.

Tiba-tiba, pintu diketuk lalu dibuka. Dengan cepat, Adel berbalik untuk memunggungi anak Wanda yang bernama Kid itu. Suara derap kaki semakin terdengar sampai sebuah suara membuat Adel berbalik dengan ekspresi tak terbaca.

"Adel?"

"Dylan?" Adel menatapnya tak percaya. Ia bahkan menutup mulutnya dengan tangannya.

Dylan juga tak kalah terkejutnya saat melihat gadis yang sudah sembilan bulan ini pergi. Begitu melihat siluet Adel yang membelakanginya, ia sudah mendapat firasat bahwa dia adalah Adel.

Dylan menetralkan keterkejutannya dan tersenyum miring,"Long time no see, Adelia Summer.."

🐚🐚🐚



Staying AfloatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang