AuthorPov~.
Perempuan manis itu menampakkan senyum lebarnya saat matanya menatap bangunan besar di depannya.
Perempuan manis itu mulai melangkahkan kaki jenjangnya menuju bangunan tersebut.
Sambil menggendong tas karungnya, ia bersenandung kecil.
"Duh.. mimpi apa gue semalem? Akhirnya gue bisa sekolah di sini." Ucap perempuan itu sambil terus tersenyum.
Langkahnya terhenti saat melihat tiga orang perempuan tengah berlari menujunya. Senyum bahagia terpancar dari wajah ketiga perempuan tersebut.
"Vanyaaaaaa!"
"Bebeb gueeee!"
"A...anak ku!"
Ketiga perempuan itu berteriak bersamaan, tangan mereka terbuka lebar, seakan mereka bertiga tengah syuting film india.
Perempuan yang dipanggil hanya menampikkan gigi putihnya, tangannya juga ikut terbuka lebar.
Buk..
"Plis deh, gue kangen berat sama lo Van" ucap salah satu perempuan diantara ketiga perempuan tadi.
Vanya hanya tersenyum simpul sambil membalas pelukan dari sahabat-sahabatnya.
"Lo kok gak koling-koling kita dulu sih? Kita kan bisa jemput lo" ucap perempuan lainnya.
"Iya nih, kita lama banget enggak hang out bareng. Yah semenjak lo pindah ke Bandung" ucap perempuan ketiga.
Vanya melepaskan pelukan para sahabatnya itu. Matanya mulai berkaca-kaca.
Mengingat kejadian pahit dulu, yang mengharuskan dirinya pindah ke Bandung. Dan terpaksa harus meninggalkan para sahabatnya itu.
"Nanya-nya satu-satu dong, gue bingung jawabnya dari mana" ucap Vanya kepada ketiga sahabatnya.
Ketiga sahabatnya itu hanya menyengir kuda.
"Oke, lo kok bisa sekolah di sini?" Tanya Intan.
Vanya tersenyum saat mendengar pertanyaan sahabatnya itu.
"Gue pindah ke sini lagi, Papa ada tugas di sini" ucap Vanya.
"Ohh. Trus kapan lo dateng?" Tanya Aya, sohib Vanya yang paling bener otaknya.
"Tiga hari yang lalu sih, soalnya gue harus ngurus surat pindahan dulu." Jawab Vanya dengan cepat.
Aya hanya mengangguk paham saat mendengar jawaban Vanya.
Kini tinggal Handa yang belum bertanya. Handa menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, Handa juga bertepuk tangan layaknya seekor Anjing laut. -jahatemangauthor:v
"Nape lo? Geleng-geleng gitu?" Tanya Intan bingung.
"Emang gue nape?" Tanya Handa sambil menggaruk pantatnya. Becanda deng! Maksud gue sambil garuk palanya yang banyak kutunya.
"Lah? Tadi lo kenapa geleng-geleng sambil tepuk tangan?" Kini gantian Aya yang bertanya.
Handa hanya menampikkan wajah cengonya, begitupun dengan temannya. Jadinya mereka ber-empat semuanya pada cengo.
"Yaoloh!" Sentak Handa tiba-tiba, dan itu sontak membuat Vanya, Intan, dan Aya terkejut. Mereka bertiga menatap heran teman mereka yang satu ini.
Handa memang cewek polos yang sangat polos melebihi kepolosan seseorang yang polos. Ngerti kan? Pasti ngerti lah.
"Kenapa sih lo Nda?" Tanya Vanya
"Gue lupa!"
"Apa?" Tanya Vanya, Intan, dan Aya berbarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Boy
Teen Fiction"Ini namanya pemaksaan!" "Gue gak peduli, yang penting lo jadi milik gue" "Lo siapa? Berani banget nge klaim gue" "Sekarang gue pacar lo, Devanya Robertson" "Dasar pemaksa!" "I love you too" Pertemuannya dengan senior badboy membuat Vanya tidak tena...