Firasat (2)

4.9K 175 25
                                    

Dan...

Sreett!!

Rika memelintir tangan Fani ke belakang tubuhnya, Fani berteriak kesakitan. "Sialan! Lepasin Rika! Lo berani sama gue?" Umpat Fani menahan sakit. Jordan terkejut sontak berusaha melepaskan Fani dari Rika, namun dengan cepat Rika menendang tulang kering Jordan hingga pria itu tersungkur ke tanah.

"Pria lemah menjijikkan!" Desis Rika. Fani mengerutkan keningnya, jelas-jelas jika suara itu bukanlah milik Rika, tapi siapa wanita ini? Fani berusaha memberontak namun tetap usahanya terus gagal.

Wanita itu mengambil sebuah tali yang diambilnya dari saku bajunya lalu mengikatnya dengan erat di pergelangan tangannya. Jordan berusaha bangkit, dengan tergopoh-gopoh dan mengambil sebuah kayu guna dipakai untuk memukul wanita itu. Rupanya wanita itu lebih cepat dari dugaannya, tanpa menoleh sedikitpun wanita itu menarik kayu tersebut lalu mendorongnya dengan keras sehingga mengenai perut Jordan.

Jordan berteriak kesakitan, sedangkan Fani sudah dalam keadaan terikat tangan dan kakinya. Wajah Fani memucat, "lepasin gue! Gue bisa aduin lo sama Romeo kalau lo berbuat kayak gini ke gue dan Jordan." Ucap Fani. Wanita itu tertawa kecil, lalu berjongkok di depan wajah Jordan yang terlihat sudah lemah.

Wanita itu mengambil sisa tali yang berada di sakunya lalu mengikat tubuh Jordan. Jordan berusaha kerah menendang wanita itu namun terus gagal dan berakhir dengan tendangan pada kepalanya hingga membuat kepalanya sedikit pusing. Jordan hanya bisa pasrah, kekuatannya benar-benar tak sepadan dengan wanita itu.

Selesai mengikat kedua orang itu, wanita itu berjongkok di depan keduanya, lalu membuka masker miliknya. Senyuman miring terbit di wajah wanita itu.

"Lo?!!" Teriak Fani.

"Hai, gimana? Suka kejutannya?" Tanya wanita itu sambil mengapit kedua pipi Fani dengan tangannya. Fani meringis kesakitan, "Lo temannya Vanya kan? Mana Rika, sialan?!" Tanya Jordan. Wanita itu tertawa kecil, lalu menampar pipi Jordan hingga menimbulkan suara yang nyaring.

Wanita itu mengambil sebuah handphone dari saku miliknya, lalu menempelkannya di telinganya. "Halo, pelaku sudah saya lumpuhkan pak. Saya akan share lokasinya. Baik terimakasih." Ucap wanita itu.

Fani berusaha mengingat dengan jelas siapa nama dari wanita itu, ia hanya ingat jika wanita itu merupakan salah satu dari sahabat Vanya. "Okan, itu jawaban buat pertanyaan yang bersarang di otak mini kalian." Ucap Okan. Ya benar, Okan benar-benar licik kali ini, namun ia menggunakan kelicikannya untuk menyelamatkan sahabatnya. Tak ada yang bisa menyakiti Vanya, begitupun dengan dirinya.

Flashback

Okan dan Intan memasuki rumah sakit untuk menjenguk sahabatnya, namun di tengah perjalanan ia harus pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan buang hajatnya. Namun sebelum sampai ia sempat melihat seorang wanita dengan pakaian perawat keluar dari ruangan yang bertuliskan nama "Dr.Jordan" dan ia jelas tau siapa perempuan itu. Dia Rika, Okan memutuskan untuk mengikuti pergerakan Rika karena perempuan itu gelagatnya benar-benar mencurigakan.

Rika masuk ke dalam salah satu bilik toilet, Okan dengan perlahan masuk ke dalam bilik toilet yang berada di sebelah Rika. Okan menunggu apa yang akan dilakukan perempuan itu, tak berselang lama terdengar suara Rika yang tengah menelpon seseorang.

"Halo,"

"Iya, gue akan menjalankan rencananya, Jordan udah kasih tau gue, dan juga Fani belum tau keberadaan gue disini."

"Apa? Lo gila? Lo mau ngubah rencananya?"

"Bunuh Vanya? Gue enggak mau! Gue enggak bisa ngelakuin itu, lo tadi cuma bilang kalau rencananya cuma mau culik dia aja."

Possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang