AuthorPov~~
Dhirga menekuk wajahnya saat mendengar teriakan nyaring dari Vanya.
"Astaga! Taecyon oppa ganteng banget"
"Ototnya..omaigat"
"Anjirr ada roti sobeknya"
Teriakan-teriakan itu membuat Dhirga jengkel setengah mati, bagaimana tidak jengkel kalau Vanya dari tadi hanya fokus ke peran laki-laki yang ceritanya bisa melihat hantu.
Vanya bahkan melompati adegan-adegan si perempuan yang berperan menjadi hantu.
"Anjir! Itu hantunya di belakang lo bego! Untung cantik lo" lagi-lagi Vanya berteriak dengan kencang.
"Aduhai abang Taecyon"
Dhirga menyumpalkan telinganya menggunakan kapas yang berada di atas nakasnya, Dhirga sudag tidak berniat menontonnya. Ia cemburu.
'Padahal ada orang ganteng disampingnya, untung sayang'
Beberapa kali Vanya terus berteriak ketakutan karena kemunculan hantu yang tiba-tiba itu, akhirnya Vanya menyudahi menonton film itu alasannya karena takut.
Dhirga masih saja menekuk wajahnya menjadi beberapa lapis, berapa lapis? Ratusan!
"Ga, aku pulang dulu ya, takut mama sama papa nyariin" ucap Vanya sambil mencabut fdnya dari TV Dhirga.
Dhirha tidak menjawab, Vanya menolehkan kepalanya untuk menatap Dhirga.
Vanya agak terkejut saat melihat banyak kapas yang berserakan ditelinga Dhirga, ada sudah terjatuh dan masih ada yang tersumbat.
Vanya menghampiri Dhirga dengan senyuman mautnya, "ribut ya?" Tanya Vanya tidak enak. Pasalnya rumah ini kan rumah Dhirga jadi seharusnya Dhirga lah yang boleh menentukan untuk menonton film apa.
Dhirga melepaskan kapasnya yang masih tersumbat ditelinganya, ia menatap sebal kearah Vanya.
"Masih nanya?"
"Maaf ya, habisnya yang cowoknya gant--"
"Oke enggak usah dilanjutin"
"Kok nyolot sih?!"
Dhirga mengacak rambutnya frustasi, emang selalu cowok yang salah.
"Lebih ganteng aku kali" ucap Dhirga jengkel, ia masih kekeuh dengan ucapannya.
"Lo mah apa, disandingin sama sempaknya aja masih bagusan sempaknya" jawab Vanya kesal.
'Untung pacar gue, kalau bukan uhhh udah tinggal nama nih bocah'
"Kok ngomongnya gitu?"
"Ya emang kenyataannya kayak gitu"
"Yaudah kamu pacaran aja sama opa-opa kamu itu"
"Yaudah! Gue mau pulang!"
'Astajimm! Salah mulu gue dari tadi'
"Van, bercanda akunya, kamu jangan pulang dong"
Vanya memandang kesal Dhirga, ia mengambil bantal yang berada di atas sofa lalu melemparkannya ke arah Dhirga.
"Makan tuh bantal!"
"Sakit Van"
"Rasain, makanya kalau sakit diam-diam"
Dhirga mengelus kepalanya yang mendapat serangan mendadak dari Vanya.
Vanya tidak perduli, ia melanjutkan perjalanannya untuk pergi dari rumah Dhirga.
"Van jangan pulang" Dhirga menahan kaki Vanya dengan memeluk kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Boy
Teen Fiction"Ini namanya pemaksaan!" "Gue gak peduli, yang penting lo jadi milik gue" "Lo siapa? Berani banget nge klaim gue" "Sekarang gue pacar lo, Devanya Robertson" "Dasar pemaksa!" "I love you too" Pertemuannya dengan senior badboy membuat Vanya tidak tena...