Cuma ngingetin, adegan ini rada gimana gitu:v mohon di maklumi ya:v
Btw di mulmed ada Intan tuh..
_______________________________________
AuthorPov~~
"Siapa yang tetep di hati?"
Suara itu berhasil membuat kelima perempuan yang tengah menikmati makanannya tersentak kaget.
Dengan gerakan pelan, mereka membalikkan badannya, menatap keempat lekaki yang sedang berdiri dibelakang mereka.
Para perempuan menegang saat mengetahui salah satu dari laki-laki itu adalah Dhirga.
"Siapa yang ada di hati?" Ulang Dhirga datar dan dingin.
Okan menatap Vanya kasihan, salahnya Vanya juga, siapa suruh ngemengnya ceplos-ceplos. Jadi hancur kan semuanya.
"Mm..gi--ni ad..duh" ucap Vanya terbata-bata.
'Lah? Kok gue jadi lembek kek gini sih?" -batin Vanya.
Raut wajah Vanya berubah seperti biasa, ia mengangkat wajahnya dan dengan berani menatap Dhirga yang tengah menatapnya dengan mata elangnya.
"Kepo amat sih" ketus Vanya.
Intan, Okan, Handa, dan Aya menggelengkan kepalanya kesal. Percuma juga menyuruh Vanya bersikap sopan terhadap Dhirga, ujung-ujungnya juga Vanya akan berlaku tidak sopan terhadap Dhirga.
"Gue berhak tau, Van" tegas Dhirga sambil menggeretakkan giginya, Vanya yang melihat itu akhirnya mempunyai ide untuk membuat Dhirga kesal dan akhirnya memilih memutuskannya.
Vanya tersenyum kecil saat membayangkan hal itu benar-benar terjadi.
"Eh nyong! Jawab tuh! Kak Dhirga keliatan udah marah tuh" ucap Aya yang berhasil membuyarkan hayalan Vanya.
"Selow dong, Ay"
Vanya berjalan menuju kearah Dhirga dan ketiga temannya, ia memandang Dhirga tidak takut.
Tapi sebenarnya, ia takut saat melihat Dhirga marah seperti ini, ia tidak bisa membayangkan jika Dhirga membentaknya ataupun memukulnya.
"Bro, itu pacar lo?" Bisik salah satu teman laki-laki Dhirga, yang masih bisa terdengar ke telinga Vanya.
"Iya, dia pacar gue"
Vanya membelalakan matanya, bahkan Dhirga berani membeberkan tentang hal ini ketemannya.
"Sangar juga ya bro" ucap teman Dhirga yang satunya. Dhirga mengangguk pelan, menyetujui ucapan temannya barusan.
Vanya yang mendengar ucapan teman Dhirga hanya mendengus kesal, tangannya sangat gatal ingin menjambak keempat laki-laki tersebut sampai botak.
"Bukan urusan lo!" Ucap Vanya saat ia sudah berada di depan Dhirga.
Dhirga menyeringai kecil, menatap tajam ke arah Vanya.
"Jelas itu urusan gue, karena gue pacar lo"
Skak mat!
Vanya membeku untuk kesekian kalinya saat Dhirga mengucapkan kata-kata sakral itu kembali.
Vanya berusaha memikirkan apan yang harus dia katakan sekarang, ia sangat ingin melawan laki-laki di depannya ini. Bahkan ia tidak peduli jika laki-laki ini memarahinya.
"Lo bukan pacar gue"
"Yap, lo emang pacar gue"
"Itu karena lo yang maksa! Dan gue enggak pernah setuju dengan itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Bad Boy
Teen Fiction"Ini namanya pemaksaan!" "Gue gak peduli, yang penting lo jadi milik gue" "Lo siapa? Berani banget nge klaim gue" "Sekarang gue pacar lo, Devanya Robertson" "Dasar pemaksa!" "I love you too" Pertemuannya dengan senior badboy membuat Vanya tidak tena...