Seulrin's diary
28 maret 2017
Susunan puzzle yang indah itu tidak akan pernah lengkap di saat salah satu kepingannya berusaha untuk menghapus dirinya sendiri.Sepekan telah berlalu semenjak kejadian lelaki bernama Kim Taehyung mengembalikan buku diary miliknya, mengganggunya di mini market, sampai seseorang misterius mengikuti mereka dari belakang di tambah ia mengajak lelaki itu masuk kerumahnya begitu saja.
Sejak hari itu juga Seulrin tidak pernah melihat batang hidung Taehyung dan sejak hari itu juga Jungkook mempertanyakan perihal bagaimana mereka bisa bertemu, berkenalan, di rumah-terus-menerus seperti kicauan seekor burung beo.
"Seul–"
"Jangan menanyakan kembali tentang bagaimana lelaki bernama Kim Taehyung itu mengenalku, Kook. Telingaku sudah bosan mendengar pertanyaan itu, ini sudah ke seratus kalinya kau menanyakan hal yang sudah aku bilang hanya kebetulan, cukup, bukan?" geram Seulrin sambil setengah berbisik tanpa berpaling ke arah Jungkook.
Seulrin sejak tadi berusaha berkonsentrasi membaca buku tentang perkembangan ekonomi di dunia, tetapi lelaki kelinci ini selalu mengganggu dengan menyikut lengannya terus-menerus.
"Seul–"
"Sekali lagi kau berbicara tentangnya akan aku hadiahi kepalamu dengan sebuah benjolan be-"
"Seulrin!"
"Apa?!"
"Nona Jung, jika kau ingin bercakap-cakap, di sini bukan tempatnya. Perpustakaan bukan tempat untuk mengobrol," ujar seseorang lelaki paruh baya yang di kenal galak seantero perpustakaan cukup membuat Seulrin mengunci bibirnya rapat-rapat.
Semua mata mahasiswa lain terpusat pada dirinya hingga membuat Seulrin membungkuk dan tersenyum canggung.
Seulrin merapikan buku dan berdiri dari bangku, membesarkan mata ke arah Jungkook yang tertunduk dengan bahu naik turun menahan kekehan.
Ia ingin pindah ke bangku lain yang berada di balik rak-rak yang posisinya menghadap ke jendela.
Sebelum beranjak, Seulrin membisikkan sesuatu ke telinga Jungkook. "Jangan, ikuti, aku, jelas? jika kau tetap melakukan itu, aku akan memanggil Hera ke sini? mau?"
Ancaman Seulrin benar-benar membuat efek besar kepada Jungkook, lelaki itu sontak berhenti tertawa dan mengangguk secepat kilat–berpura-pura membaca buku di hadapannya.
"Anak pintar." Tepuk Seulrin di puncak kepala Jungkook.
-----()-----
Seulrin akhirnya menemukan tempat penuh kedamaian, duduk berbataskan dinding kaca yang menghadap ke deretan perumahan di ketinggian sangatlah cocok. Namun, baru setengah jam berlalu, seseorang datang dan duduk di bangku kosong sebelah kanannya dengan tumpukan buku yang jelas berbeda dengan jurusannya membuat Seulrin merasa sedikit terusik.
Gadis itu tak berniat menoleh, ia bahkan sedikit memutar tubuh untuk membelakangi seseorang dengan aroma seperti bunga mekar di pagi hari, aroma bunga lavender pikirnya, aroma bunga yang di kenal mampu merenangkan pikiran dan menghilangkan stress. Jarang sekali ada seseorang yang menggunakan wewangian seperti ini.
Hidung Seulrin serta pikirannya seolah-olah sedang dipasteurisasi, semua pikiran-pikiran buruk yang menjadi bebannya dalam sepekan terasa gugur bak bakteri yang mati dalam pemanasan bersuhu tinggi.
Aroma parfum seseorang itu terlalu memikat hidung siapapun yang berjarak 1 meter darinya, membuat sudut bibir gadis itu tertarik ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST | Kim Taehyung
Fanfiction[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya. Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan. Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...