Seulrin's diary
21 maret 2017
Kehidupan akan berubah saat salah satu dari kalian berhenti untuk berjuang."Aaaah akhirnya..."
Lelaki berparas tampan berpakaian putih bak seorang malaikat yang jatuh dari langit tengah meregangkan tubuh dengan merentangkan kedua tangannya ke udara.
Hawa Sungai Han di pagi hari sangatlah segar bagi lelaki bernama Kim Taehyung, kedua matanya tertutup saat angin menyapa tubuh dan mengacak lembut poni rambut miliknya, membuat si pemilik rambut menyinggungkan seulas senyuman kotak yang sangat manis melebihi sekantung gula.
Cuaca awal musim semi sangat mendukung untuk sekadar mencari ketenangan sekaligus untuk menjernihkan pikiran, bagi Taehyung tidak ada tempat terbaik untuk kabur dari segala rutinitas membosankan selain menatap riak air tenang di balik pagar pembatas sungai Han.
Tidak terasa lima belas menit telah ia habiskan berdiri sambil memegang pagar pembatas Sungai Han, pikirannya kini sudah terasa lebih baik. Namun, jelas tidak untuk hatinya.
Mungkin dengan menambah beberapa menit lagi sambil duduk di bangku panjang yang berada di belakangnya bisa membuat dirinya semakin membaik.
Taehyung lantas memutar tubuh sambil menghela napas berat, namun sesuatu bewarna biru muda teronggok di atas bangku sukses membuat mata dan jantungnya hampir saja lepas dari tempat.
"ASTAGA!" Taehyung terkesiap dan refleks mengepalkan kedua tangan di depan dada.
Sosok berambut panjang bewarna cokelat gelap terurai berantakan akibat kepalanya yang tertumpu di kedua kakinya yang di tekuk, hal tersebut sukses membuat Taehyung terkejut bukan main, bahu sosok itu naik turun seiringan dengan bunyi isakan tangis, tangan sebelah kirinya berada di sisi tubuhnya terlihat menggenggam sebuah benda.
Taehyung menggeleng berkali-kali, sosok hantu tidak mungkin muncul di saat waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Namun tubuhnya sontak meremang, tidak. Ini tidak mungkin seorang hantu, asumsinya terlalu jauh, seseorang mungkin saja ingin mengerjainya.
Dengan rasa sedikit takut Taehyung bergerak mendekat dengan buku-buku tangan yang mulai memutih, matanya mengerjap beberapa kali memastikan bahwa sesuatu itu tidak menghilang dari pandangan.
Langkah demi langkah ragu menggiring tubuhnya hinga tepat di depan sosok itu, Taehyung menahan napas, lalu mencoba mengulur tangan kanan dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk melindungi wajah sambil sedikit membungkuk untuk menyentuh pundak sosok yang diyakininya seorang gadis itu pelan.
"H-hei, kenapa kau menangis?"
Belum sempat Taehyung menyentuh bahunya, sosok itu bergidik dan mendongak, rambut menutupi semua wajahnya tampak sangat menyeramkan, entah apa maksudnya sosok itu lalu menjerit sekencang yang ia bisa tepat di depan wajah Taehyung.
Mata Taehyung sontak membulat dan tubuhnya bergerak refleks mundur hingga ia kehilangan keseimbangan dan bokongnya berakhir mencium deretan paving block.
Ia mengaduh mengusap timbunan daging yang berada di bawah pinggangnya terasa seperti terkena sengatan listrik beratus-ratus voltase.
Sosok itu sontak berdiri dengan kepala tertunduk dengan rambut yang menjuntai berantakan, membuat Taehyung bersiap siaga membuat tameng menggunakan kedua tangan. Belum sempat mengerjap, sosok itu berlari menjauh sekencang yang ia mampu tanpa menggunakan alas kaki.
"HEI! kau menjatuhkan sesuatu! hei gadis hantu!" teriak Taehyung sambil meringis kesakitan saat matanya melihat sebuah benda jatuh dari tangan gadis itu dan tergeletak mengenaskan seperti dirinya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST | Kim Taehyung
Fanfiction[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya. Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan. Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...