Part ini berhubungan dengan
part Unchanged
kalian bisa baca ulang part Unchanged yah♡"Kau dan aku di takdirkan untuk tetap bersama. Kau dan aku tidak akan pernah lengkap jika itu tanpa kau.
Karena, kau dan aku adalah kita.""Selamat ulang tahun ke-21
di tanggal 20 Oktober, Seulrin."Hari-hari Taehyung tidak kunjung membaik, alih-alih menjadi lelaki ceria yang terbiasa mengumbar seulas senyuman kepada siapa saja kini tak pernah lagi terlihat.
Taehyung menjadi lelaki pendiam dan tidak banyak bicara hampir enam bulan belakangan. Gadis itu-Min Joo selalu mencari dan menghantui dirinya di setiap kesempatan, bahkan sekedar untuk memilih baju untuk pergi berjalan.
Emosi Taehyung sudah berada di puncak, ia berusaha menahan sekuat tenaga sambil menunggu waktu yang tepat untuk menguak segala kepura-puraan yang membuat batin serta fisiknya tersiksa.
Akan tetapi ia tidak sanggup akan apa yang terjadi nantinya terhadap Min Joo. Sial, ia ingin mengumpat dirinya sendiri yang kelewat baik saat gadis ini dengan terang-terangan hampir merenggut nyawanya dan menjauhi kekasih hati dari dirinya.
"Oppa, bagus?" tanya gadis itu mengangkat salah satu pakaian dan mencocokkan ketubuhnya.
Segala pikiran di dalam benak Taehyung buyar.
Bisakah kita hentikan saja?
"Bagus." Bukan mengeluarkan kata dalam pikiran, Taehyung malah mengucapkan satu kata itu cepat.
"Kenapa kau hanya merespon seperti itu? ini tidak oppa-ku seperti biasanya. Ada apa? tidak ingin menceritakannya kepadaku?"
Aku sudah muak Min Joo.
"Tidak ada apa-apa, badanku terasa kurang enak." Bohong Taehyung sambil berpura-pura meregangkan lehernya ke kanan dan ke kiri.
Min Joo sudah tahu Taehyung akan seperti ini, ia beralih menempelkan telapak tangannya di kening Taehyung merasakan suhu tubuh lelaki itu dengan dirinya, ia mengerutkan kening saat di rasa suhu tubuh dirinya dan Taehyung sama.
"Hm...ingin makan yang hangat? aku tahu makanan enak di sekitar sini." Ujar Min Joo lembut.
Taehyung sama sekali tidak menyangka bahwa hari itu adalah hari terakhir kalinya Taehyung mendengar suara dari bibir tipis milik Min Joo.
Semua dendam dalam hatinya seketika sirna saat mendapati tubuh lemah itu terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit dengan segala macam selang yang ada di beberapa bagian tubuhnya.
Sudah satu bulan penuh tubuh itu terbaring setelah tak merespon apapun, bahkan matanya tidak pernah terbuka sekalipun.
"Seharusnya aku tidak pernah melibatkanmu." Ujar Jimin yang duduk di sebelah Taehyung.
Jimin menatap nanar adiknya yang tengah terbaring dengan wajah menyesal.
"Aku tahu kau tidak pernah mencintainya, semua kau lakukan hanya karena aku, kan?"
Taehyung diam, lidahnya bahkan tak sanggup untuk berucap di depan Min Joo.
"Jawab aku Taehyung, jantungmu tak pernah berdetak dua kali lebih cepat saat bersama adikku, kan?"
Taehyung mengelus punggung tangan Min Joo yang memucat lalu ia menggeleng lemah.
Taehyung menunduk. "Aku hanya tidak ingin kehilangan sahabatku."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST | Kim Taehyung
Fanfiction[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya. Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan. Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...