1 april 2017
jantungku tidak berdetak untukmu lagi. Sekarang, bisa kau lepaskan aku?Taehyung mengetuk jarinya di atas meja menciptakan irama asal tanpa menaikkan sedikitpun pandangan ke arah lawan bicara, baginya saat ini meja tampak lebih indah dibandingkan dengan seorang gadis cantik yang tengah duduk manis dengan pakaian serba minim di seberangnya.
Untuk cuaca yang terbilang cukup dingin di awal musim semi gadis itu cukup nekat mengenakan terusan ketat di atas lutut dengan coat bulu yang sangat aneh.
Gadis di seberangnya tersenyum sembari menyeruput green tea coffee-nya nikmat sambil menumpu siku kanannya di atas meja.
"Sudah lama, bukan? bagaimana kabarmu? kekasih?" tanya gadis itu dengan nada kelewat manja dengan menangkup pipi kanannya, sedang tangan yang lain berusaha untuk menyentuh punggung tangan Taehyung.
Ketukan Taehyung sontak berhenti. Ia menurunkan tangannya ke atas sofa dan berpaling, nada manja yang dahulu menjadi kesukaannya kini terdengar seperti suara jeritan yang membuat ia ingin mencakar meja detik ini juga.
Gadis itu tertawa hambar sembari merubah posisinya menjadi menyender ke punggung kursi.
Taehyung mendengus dan melanjutkan kembali apa yang ia lakukan di awal.
"Kekasih? sejak kapan?"
Gadis itu mendecak kesal lalu berkata, "ayolah, aku tidak sedang bermain peran Taehyung, kau masih kekasihku," sahutnya sungguh menjengkelkan dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada membuat Taehyung ingin menanggalkan sepasang kupingnya.
Taehyung sontak menghentikan ketukannya di atas meja sembari mengangkat pandangan ke arah gadis di seberangnya sambil menyeringai. "Jadi–kau menemuiku setelah 2 tahun lebih lamanya hanya untuk mengatakan bahwa kau kekasihku? waah sepertinya kau sudah lupa? making out with someone else in my apartment, masih bisa dikatakan kalau kau adalah kekasihku? lucu sekali." Taehyung terkekeh palsu sambil memegangi perutnya yang terasa begitu menggelitik.
"Tae–"
Taehyung mendongak mengusap air mata kelucuan di sudut matanya dan berseru, "tidakkah kau merasa bersalah? Kekasih?" ia beralih menatap gadis itu tajam. "Tidakkah?!" bentaknya.
Mata gadis itu membesar di iringi dengan mulut yang menganga tak percaya, sontak bertepuk tangan pelan dan bergeleng. "Waaah, kau sudah bisa membentakku sekarang?"
Taehyung meraih coat yang berada di sampingnya lalu berdiri. "Apakah lelaki tidak bisa membentak seorang wanita jika ia bersalah? sudah cukup–"
"Taehyung!"
"Mari berhenti–mari kita menjadi dua orang yang tidak pernah mengenal satu sama lain," ujarnya sebelum tungkai kaki itu melangkah meninggalkan gadis itu sendirian di sudut cafe.
Gadis itu terus-menerus memanggil nama Taehyung hingga kaki jenjang lelaki itu berada di ambang pintu, ia hanya butuh menjadi orang tuli untuk saat ini.
Pada saat pintu tertutup dan lelaki itu mengambil langkah kelima menuju halte, sebuah rengkuhan yang sudah tidak memiliki rasa apapun itu menjalar di setiap inci tubuhnya, tangan mungil yang melingkar erat bahkan tidak membuat hatinya kembali bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST | Kim Taehyung
Fanfiction[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya. Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan. Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...