Part ini berhubungan dengan
part Unsettled
kalian bisa baca ulang part Unsettled yah♡20 April 2018
Tiap tetesen air matamu menciptakan lobang dalam di dasar hatiku."Selamat tinggal, Kim Taehyung."
Taehyung menepikan mobil yang dikendarainya di bahu jalan, dadanya terasa sesak mengingat raut wajah Seulrin yang tampak tidak baik-baik saja di tambah dengan ucapan gadis itu sebelum berlalu pergi meninggalkan dirinya yang mematung.
Ia mencengkram erat stir lalu berteriak sekuat mungkin guna meluapkan segala kesedihan yang tertahan dan menumpu kepalanya di depan stir.
Pikirannya kalut, ia tidak tahu harus melakukan apa, ia benar-benar lelaki bodoh yang hanya diam tak berkutik saat gadisnya benar-benar ingin menyerah untuknya.
Dirinya tidak bisa membayangkan bahwa Seulrin benar-benar akan meninggalkannya.
Ia tidak akan sanggup.
Taehyung mengangkat kepala, bersender di jok kemudi sambil mengangkat salah satu lengannya untuk menutupi penglihatannya, ia berusaha meraup oksigen sebanyak mungkin untuk menstabilkan napas.
Mimpi buruk yang membuatnya terbangun hingga dini hari tadi kini benar-benar terjadi.
Gadis itu ingin menyerah untuk dirinya.
Gadis itu ingin pergi dari dirinya.
Seulrin ingin melupakannya.
Pikiran buruk berhasil bermain-main dan mengalahkan dirinya yang lemah, membuat lelaki itu mendengar panggilan dari seseorang yang tiba-tiba membuat sekujur tubuhnya meremang.
Suara itu terdengar begitu nyata, Taehyung menurunkan lengan yang berada di depan indera penglihatan lalu membukanya perlahan, ia menggigit bibir bawahnya sembari menatap sendu ke bangku penumpang di sampingnya.
"Oppa, kau kenapa?"
Bayangan Seulrin sedang duduk di bangku penumpang tengah memperhatikan dirinya dengan sangat serius, ia tampak begitu khawatir menatap Taehyung sambil melambaikan tangan di depan wajahnya, kalung pemberian Taehyung masih melingkar dan menghiasi leher jenjangnya.
Taehyung lantas tersenyum, mendekatkan dirinya kepada Seulrin hendak merengkuh tubuh gadis itu. Namun, belum sempat ia melakukannya tubuh Seulrin menjadi bayangan kabur lalu menghilang seperti terbawa hembusan angin. Menyisakan sebuah kalung berbandul kupu-kupu yang sengaja ia letakkan di bangku penumpang disampingnya.
Otaknya berhasil memanipulasi pikirannya hingga menciptakan ilusi yang tampak begitu nyata di netranya.
Taehyung tertunduk masih dalam posisi menyamping. "Kau tidak benar-benar akan melupakanku, kan? Seulrin?" Tanyanya lirih kepada benda itu.
Tangan Taehyung terulur untuk menggapai benda itu dan menggenggamnya, membawanya ke depan dada. Lelaki itu menunduk sambil memeluk kalung itu, bahunya bergetar.
Tetes demi tetes cairan bening jatuh, menciptakan bulir kristal bening yang menelusup masuk ke sela-sela jari Taehyung hingga mengenai kalung pemberiannya.
"Maafkan aku Seulrin, maafkan aku."
-----()-----
Taehyung mematikan mesin mobil di parkiran kendaraan apartemen Seulrin yang terletak di kawasan Upper East.
Taehyung mengingat bahwa Seokjin pernah memberitahukan kepadanya bahwa Seulrin tinggal di samping apartemen Aerin.
Taehyung sudah mengetahui segalanya dari Seokjin saat ia terbangun di rumah sakit.
Seokjin sempat menceritakan bagaimana dan apa yang membuat kakak Seulrin serta kekasihnya yang bernama Aerin itu memalsukan kematiannya.
Semuanya berkaitan dengan lelaki pucat bernama Min Yoongi.
Begitupun dengan hubungannya dengan Seulrin, Min Yoongi yang haus akan kedudukan berhasil di peralat oleh Min Joo yang haus akan kasih sayang seseorang yang tidak mencintainya.
Taehyung mengusak rambutnya kebelakang, arlojinya sudah menunjukkan pukul 12 malam, ia membasahi bibir menggunakan lidah sambil bergegas membuka safety belt dan keluar dari mobil.
-----()-----
Taehyung menatap pintu apartemen Seulrin, sepuluh menit ia habiskan hanya untuk berdiri mematung di sana, berpikir apakah akan mengetuk pintu atau tidak.
Pikiran buruk kembali mengusik Taehyung saat tangan itu sudah berhasil dalam posisi hendak mengetuk.
Satu sisi Taehyung tidak ingin Seulrin dalam bahaya dan di lain sisi Taehyung juga ingin Seulrin tahu bahwa ia mengingatnya.
Namun, pilihan Taehyung adalah tidak.
Ia menurunkan lengannya dan menunduk.
Taehyung lebih memilih mengurung niatnya untuk mengutarakan dan menjelaskan semuanya kepada Seulrin.
Ia tetap akan menjadi Taehyung yang tidak pernah menganggap Seulrin ada di dalam hidupnya.
Taehyung tidak ingin menjadi lelaki egois. Seulrin berhak menentukan di mana hatinya nanti akan berlabuh.
Taehyung tersenyum pahit sambil menatap pintu apartemen Seulrin, ia mengucapkan kata "aku cinta padamu" tanpa suara, mencium telapak tangan kanannya dan meletakkan telapak tangan itu di pintu selama beberapa detik sebelum kaki itu mundur langkah demi langkah menjauhi pintu.
"Aku tidak bisa bahagia tanpamu, Seulrin." Lirih Taehyung dengan suara serak.
Air mata Taehyung tidak terbendung saat kedua kaki menggiring tubuhnya pergi menjauhi pintu apartemen Seulrin.
Tahyung pergi untuk hidup Seulrin yang baru.
Taehyung pergi untuk meninggalkan bukan karena ia menyerah.
Taehyung pergi untuk menemukannya kembali.
-----()-----
Icin's back!
Part ini berhubungan dengan part Unsettled.
Finally! setelah 2x jempolku kepeleset, part ini akhirnya menetas secara official😳
Don't forget to vote & comment~
Thx💜Dengan maraknya virus mahkota yang mulai menjangkit di Indonesia aku berdoa agar readerku selalu sehat, jangan lupa untuk stay safe di rumah masing-masing. Hindari keluar rumah jika tidak terlalu penting. Ingat, sehat itu berharga dari apapun.
Cinkela🐯
20 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST | Kim Taehyung
Fanfiction[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya. Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan. Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...