[Completed] [New version]
Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya.
Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan.
Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...
18 Mei 2017 Akhirnya satu persatu ketidaktahuanku terkuak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidakkah kau merindukanku, Seulrin?" lelaki itu berdiri tepat di hadapannya.
Seulrin akan menjadi gadis berani mulai detik ini.
Dengan bergetar Seulrin menurunkan kedua tangan, membuka mata lalu mendongak dengan tatapan menyala.
Perasaan sayang yang dulu sempat mengisi hatinya kini berganti dengan setumpuk kebencian.
"Merindukan?" Seulrin mendecak memalingkan pandangan. "Bisakah kau keluar?" tatapnya galak, jari telunjuk kanannya terjulur ke arah pintu kamar inap.
"Aku mencintai–"
"Cukup!" Seulrin maju satu langkah mendekat. "Kau bersandiwara? kau ingin membutikkan bahwa aku ini bisa dengan baiknya kembali kepadamu? kau pikir aku wanita murahan seperti kekasihmu?!" ia mencengkram kerah jaket Wonwoo. "Jawab aku Wonwoo!" bentaknya.
Lelaki itu sontak menarik Seulrin dan memeluknya kasar, Seulrin meronta sekuat tenaga hingga jarum infus di punggung tangannya lepas. Darah mengucur melewati sela tangan, meninggalkan bercak merah di baju lelaki itu.
Seulrin terus meronta. "LEPASKAN AKU!"
"Gadisku, gadisku....." dekapnya yang hanya menginginkan tubuh Seulrin menempel di tubuhnya.
"DASAR KAU MESUM BAJINGAN!" teriak Seulrin dengan air mata sudah membasahi wajah karena kekuatannya tak mampu membuat tubuhnya lepas dari pelukan lelaki hina ini.
Tiba-tiba seseorang berlari dari balik pintu, melayangkan sebuah pukulan tepat di rahang kiri Wonwoo.
BUUUK!
"Taehyung."
Pelukan itu terlepas dengan Wonwoo yang tersungkur ke belakang, suara ringisan terdengar tatkala Taehyung mengecek semua badan Seulrin, pandangannya jatuh ke tangan kiri gadis itu yang sudah berlumuran darah.
"Tanganmu–" Seulrin menggeleng dengan tubuh gemetar mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja lalu berjalan cepat memencet tombol panggilan perawat di belakangnya.
Wonwoo berusaha berdiri, namun Taehyung tak kalah cepat dengan menendang perutnya hingga lelaki itu tersungkur kembali.
Taehyung menarik kerah jaket Wonwoo dan lelaki itu juga membalas mencengkram milik Taehyung. "Kau tidak lebih dari sampah!" ujar Taehyung mendaratkan pukulan di rahang Wonwoo.
