Seulrin's diary
6 Juni 2017
".............."Seulrin melirik gelisah setiap sebentar lampu ruang operasi yang masih menyala menandakan bahwa operasi kecil lelaki itu masih terus berlangsung.
Mengigit bibir bawahnya sedikit kuat saat menyadari berjam-jam sudah berlalu saat tubuh lelaki penuh darah itu di giring menuju balik pintu.
Merogoh kesekian kali ponsel di dalam tas dengan tangan berlumuran darah yang sudah mengering tak ia hiraukan, ia akan mencoba sekali lagi menghubungi Jeon Jungkook.
Decakan lolos kembali entah keberapa kalinya, sia-sia saja. Lelaki itu tak akan mengangkat teleponnya.
Seulrin menggenggam erat ponselnya dengan kedua tangan lalu mendekatkan benda itu tepat di tengah dahi, helaan berat lolos dari bibir mungilnya. "Taehyung, kau akan baik-baik saja, kan?"
Sesekon setelah ia bergumam pintu ruang operasi terbuka, Seulrin refleks berdiri dan mendekat, seseorang paruh baya keluar dari ambang pintu mengenakan pakaian operasi membuka masker dan mengangguk kepadanya.
"Ia baik-baik saja, menunggu siuman setelah obat biusnya habis." Dokter itu tersenyum, "1cm saja pisau itu bergeser akan menusuk ginjal, pasien akan mengalami perdarahan hebat dan berujung fatal." Terangnya.
Seulrin menekan dada lega sambil membungkuk mengucapkan terima kasih, lalu sang dokter membalas dan kembali masuk.
"HEI!" Teriak seorang gadis dari balik punggung Seulrin yang berjalan mendekat.
Belum sempat menoleh, gadis itu lebih dulu menjambak rambut Seulrin dan menolaknya ke kiri hingga tubuh kecil Seulrin limbung dan tersungkur mengenai pot cukup besar disamping pintu ruang operasi.
Seulrin mengaduh saat kepala belakangnya terasa begitu sakit dan pandangannya mengabur. "Apa maksudmu?!" lirihnya sedikit menjerit.
"Apa maksudku?" gadis bersetelan rok di atas lutut dengan blazer senada bewarna cokelat di tambah masker hitam terpasang di wajahnya berjongkok menatap sinis Seulrin. "Kau pikir dengan menunggu Taehyung ia akan mau denganmu?!" Bisiknya tajam sambil menyelipkan anak rambut Seulrin kebelakang telinganya dengan menyeringai.
Mata Seulrin memerah menahan perih di puncak kepala dan punggung, seluruh anggota tubuhnya terasa lemah tak mampu untuk memberi perlawanan.
"Aduh, sakit?" cibir gadis itu membuat wajah sedih.
"Min Joo!" Teriak Jimin berlari mendekat, namun gadis itu lebih dulu mengambil sebilah pisau lipat dari dalam tas dan mendekatkan ke lehernya.
"Kau ingin aku mati? demi menyelamatkan gadis ini? iya?!" Teriaknya menantang Jimin.
Seulrin mengulur tangan hendak menahan gadis itu namun benda tajam itu malah berpindah ke lehernya.
"Aku bunuh saja dia?!" tantangnya dengan mata berang.
Jimin menatapnya tajam. "Sadarlah, Taehyung–"
"Min Joo!" Teriak lelaki lain yang muncul dengan jas putih, berjalan mendekati dengan santai tanpa takut gadis itu melukai Seulrin.
Di tatapnya galak gadis bermata besar dengan riasan bold itu sambil merampas pisau di tangannya dan menyelipkannya di saku jas depan. "Kau....di luar kendali, Min Joo." bisiknya pelan dan membantu Seulrin untuk berdiri.
Gadis yang bernama Min Joo itu tak memberi perlawanan melainkan diam lalu berdiri melangkah menuju lelaki yang sebelumnya di tantangnya.
Seulrin bernapas lega, saat tubuhnya di bantu berdiri oleh dokter Yoongi, ringisan lolos dari bibir mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST | Kim Taehyung
Fanfiction[Completed] [New version] Kehilangan merupakan awal mula dari kisah ini berjalan, semuanya seperti ditakdirkan untuk meninggalkannya. Meninggalkan untuk menemukan atau menemukan untuk meninggalkan. Satu yang Seulrin ingat, bahwa ia tidak menyesal t...