Unpredictable

581 55 34
                                    

Seulrin's diary
15 April 2018
Mengetahui satu-persatu kenyataan dalam hidupku ternyata membawa kebahagiaan serta kesedihan.

Seulrin's diary15 April 2018Mengetahui satu-persatu kenyataan dalam hidupku ternyata membawa kebahagiaan serta kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah ketukan di pintu apartemen membuat Seulrin melenguh, kepalanya sangat-sangat pusing.

Ia mencoba bangun dengan bekas botol minuman masih berada dalam genggaman dengan pakaian kantor yang masih melekat di tubuh, melempar ke sembarang arah dengan sedikit mendecih memegangi kepalanya yang sangat berat.

Pilihan buruk adalah saat ia menyahut dan mendengarkan bisikan setan untuk mabuk-mabukkan yang jelas membuatnya kini semakin seperti gadis bodoh.

"Bodoh, kau pikir dia akan mengetuk dan mengunjungiku? wah sangat berhalusinasi sekali kau Seulrin." Desis Seulrin terseok-seok ke depan pintu yang terus diketuk.

Seulrin menggapai gagang pintu dan sukses membukanya, menyembulkan kepala melirik ke kanan dan ke kiri.

"Hei, kau yang mengetuk pintuku?" tanya Seulrin saat pandangan sebelah kirinya menangkap seorang gadis berambut blonde seleher mengenakan kemeja kerah oversize bewarna hitam buru-buru masuk ke dalam dan menutup pintunya cepat.

"Hei, kau yang mengetuk pintuku?" tanya Seulrin saat pandangan sebelah kirinya menangkap seorang gadis berambut blonde seleher mengenakan kemeja kerah oversize bewarna hitam buru-buru masuk ke dalam dan menutup pintunya cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulrin hendak melangkah, namun kakinya tersenggol suatu benda yang mengeluarkan bau wangi membuat perutnya seketika berbunyi, ia menunduk dan melihat sebuah sticky note yang tertempel di atas kantung plastik bewarna putih.

"Selamat makan, ini bagus untuk meredakan mabukmu," Seulrin membaca kalimat itu dengan suara serak.

Seulrin seperti terkena serangan jantung, menyadari bahwa ini benar-benar tulisan yang sama, bukan–malah sama persis.

Seulrin seketika berlari dan menggedor pintu yang di masuki seseorang gadis tadi seperti orang gila.

"Eonnie! aku tahu itu kau! buka pintunya, tolong. Aku tahu firasatku benar selama ini, eonnie tolong. Aku tahu kau masih hidup....." Seulrin menggedor pintu itu berkali-kali dengan isak tangis.

Seseorang itu tiba-tiba membuka kunci dan merengkuh tubuh Seulrin, sangat erat. Seulrin menangis sejadi-jadinya, hingga kakinya terasa lemas dan kesadarannya hilang.

LOST | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang