Taehyung side : difficult

607 48 15
                                    

Part ini berhubungan dengan
part Remember
kalian bisa baca ulang part Remember yah♡

20 Oktober 2018
Jika meninggalkan adalah pilihan terbaik, aku akan melepasmu.

Semalaman Taehyung tidak dapat tidur karena memikirkan bagaimana hubungannya dengan Seulrin. Ia pun tidak bisa menutupi rasa kecewa yang kini mulai tertancap dalam di hati.

Taehyung meragukan bahwa Seulrin masih menganggap bahwa mereka masih sepasang kekasih saat melihatnya berpelukan dengan lelaki lain dini hari kemarin.

Pikirannya berkecamuk, pikiran dan hatinya bahkan tidak bisa memutuskan apa yang harus ia lakukan.

Disinilah Taehyung sekarang, bergulung di dalam selimut sambil meringkuk, tidak berniat bergerak sesentipun dari kasur dengan asumsi yang ia ciptakan sendiri, tulangnya ikut lemah saat memori itu terus-menerus berputar di benaknya.

Suara apartemen sebelah membuat hatinya terasa pilu, suara lelaki itu kembali terdengar. Taehyung mengepalkan tangan, suara candaan dan kesenangan terdengar begitu jelas membuat ia gerah.

"Kurasa kau tidak membaca suratku, Seulrin." Ujar Taehyung menyibakkan selimut yang menutupinya dan berjalan menuju kamar mandi.

-----()-----

"Nak, apakah barangmu ini saja?" tanya Paman jasa pengangkut barang kepada Taehyung.

Taehyung mengangguk, lalu Paman dan anggotanya mengangkut dus-dus barang yang sudah ia kemas sejak kemarin menuju lantai dasar.

Ia menutup pintu miliknya lalu beralih menatap pintu sebelahnya, ia terpaku cukup lama hanya untuk menatap pintu itu. Ia berpikir ini adalah jalan satu-satunya untuk meninggalkan Seulrin, Taehyung tidak ingin merusak kebahagiaan gadisnya.

Ia tersenyum dengan wajah sendu, hatinya sangat berat untuk pergi meninggalkan Seulrin. Namun, ia ingin Seulrin bahagia dengan lelaki yang dapat membuatnya tertawa, bukan menangis.

"Aku mencintaimu, Seulrin." Bisiknya tepat di depan pintu.

Drrrt drrrt

Ponsel di saku celana Taehyung berdering. Ia merogoh benda tipis itu dan melihat siapa yang meneleponnya.

Panggilan dari Jimin, ia mengusap layar dan mendekatkannya ke telinga.

"Kau belum pergi, kan? ada sesuatu hal yang ingin aku berikan." Ujar Jimin di seberang dengan nada sedikit cemas.

Taehyung mengerutkan kening, ia menjauhi pintu. "Apa?" tanyanya.

"Sesuatu untuk menebus kesalahanku selama ini." Jawabnya.

"Maksudmu? hei Jim, kau tidak melakukan sesuatu yang aneh-aneh bukan?" tanya Taehyung penasaran.

"Hei, kau pikir aku ini sudah tidak waras? temui aku di Cafe Promise."

"Aku-"

Terdengar nada panggilan diputuskan, Taehyung kembali memanggilnya berkali-kali namun Jimin tidak mengangkat panggilan.

Taehyung mengacak rambutnya kasar. "Astaga, apa lagi ini?" ia berdecak lalu berlari menuju lift.

LOST | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang