7

1.7K 113 2
                                    

Hai hai buat kalian yang mampir ke part ini. Please tinggalin vote disini ya. Cuma tekan gambar bintang dibawa doang kok. and makasih buat teman yang jauh dimata yang sempat ngasi Vote di part ini.
Happy reading.😊

Pagi itu Forlin terlihat bahagia . "Yes,nanti siang udah bisa balik kerumah". Aditya sedang memakai kaos kaki,ia sudah rapi untuk berangkat ke Sekolah.

"Yes gue kesekolah". Seru Aditya.

Forlin terlihat murung mendengarnya.Aditya melihat wajah Forlin." kenapa tuh muka asem banget".

"masa gue sendiri sih disini!. Mama,tante Farah udah berangkat kerja. elo berangkat ke Sekolah".

Aditya tertawa lalu menghampiri Forlin. Ia mencium kening gadis itu. "Morning kiss dulu". Senyum Aditya.

"Setau gue sih morning kiss itu kan bibir ketemu bibir.kok-

Tanpa mendengar Kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Forlin, Aditya sudah mencium bibirnya. Hanya permukaannya saja. Forlin sontak kaget namun terlihat menikamatinya dan memejamkan matanya. Aditya melepaskan ciuman itu. Ia tidak menyangka akan melakukannya dengan Forlin. Kini ia memeluk Forlin dan berbisik.
"Sudah lama gue ngincer bibir lo," Tawa Aditya meledak. "Lo masi inget nggak kata-kata itu, hhahaha".

"Sorry-sorry. Gue tadi lagi butuh vitamin pagi."Tambahnya.

"Maksud lo? Lo pikir gue itu cewek jabzz?" Forlin mendengus kesal.

"Tapi lo suka kan? Udah ah gue kesekolah dulu ya. Daah linlin manja." Ujar Aditya sambil mencubit pipi Forlin.

"Ettt.. tunggu. Gue butuh lo buat bilang sama pak Guntur, hukuman gue minta di usaikan". Kata Forlin dengan nadanya yang meninggi.

"Keciiilll itu mah, gue aja yang ngurus. Oh iya, siang gue kesini anter lo pulang ke rumah ya." Forlin mengangguk tersenyum. Aditya sudah beranjak pergi.

Forlin menatap ruangan yang ia inap selama tiga hari. Terasa bosan karena tidak ada hal yang menarik untuk dilihat bahkan dilakukan di dalam ruangan bercat putih itu. Seketika ia mengingat tingkah Aditya tadi. Tangan kanannya mengusap bibir bekas ciuman Aditya. Tersenyum mengingat hal konyol itu.

"Andai lo ngerti perasaan gue lebih dalem lagi."Gumam Forlin yang masih tersenyum.

***

12:00
Rasya manusia super kocak itu melihat Aditya duduk dibangkunya sedang memikirkan sesuatu.
"Woy,lo lagi renungan suci ya?"

"Ganggu aja lo,kampret. Lo tau nggak? Forlin sakit."Ujar Aditya yang masih melihat papan tulis tanpa coretan spidol itu.

"Sakit apa? Parah lo nggak ngasi tau babang kece ini."Ujar Rasya sambil tersenyum lebar dan mengedipkan matanya ke arah Aditya.

Aditya meringis jijik melihat Rasya.
"Najis,Alay!"

"Eh eh eh gue denger gosip, lo pacaran ya sama Serli?" Rasya mengalihkan permbicaraan lalu memulai topik ala-ala cewek penggosip itu.

"Udah putus." Aditya menunduk.

"What? Gue baru denger pacaran, sekarang udah putus aja. Problemnya apa tuh?" Tanya Rasya yang ingin tahunya membara.

"Gue disuruh milih antara dia sama Forlin. Mana bisa gue ninggalin Forlin, lo tau kan gue itu dulu bergantung sama Forlin, sebaliknya juga Forlin bergantung sama gue." Aditya memegang kepalanya.

"Kalo udah saling bergantung.., ya jangan menggantung. Apalagi di gantung. Atiitt." Rasya bermenye-menye.

Lagi-lagi Aditya meringis jijik. Ia tidak tahu nasib Rasya sebelum ia pindah di trendseter.
"Lo kena penyakit siput gila ya? Kok otak lo jadi gesrek gini."

CINTA DIAM-DIAM TERLUKA DIAM-DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang