Vote..
Votee..
Thxuu😄
Selama berminggu-minggu tangan ini sangat nafsu memencet tulisan publication . Dan akhirnyaaaaa...
Happy reading..______________________________________
Ruri ada di club terkenal yang ada di bilangan Jakarta sedang berjoget dengan di iringi irama dan musik yang ia buat. Tangan kanannya sibuk mengelus-elus piring hitam yang akan menghebohkan musik, sedangkan tangan kirinya memutar dan memencet tombol yang entah tombol apa itu. Hanya dia yang tahu. Earphone sengaja ia gantungkan di lehernya.
Ruri sejak tadi tersenyum menatap para manusia-manusia yang sedang berloncat-loncat mendengarkan musik. Para orang-orang kesepian itu bersorak-sorak. Ada yang mengangkat botol minumannya setinggi mungkin,ada yang sudah terkapar di lantai karena rasa pening di kepala, ada juga yang berbuat mesum sesuka hatinya.
Bagian ngeDj Ruri telah selesai. Ia turun lalu meminum satu gelas mini minuman beralkohol itu. Ia sedikit berbincang-bincang dengan temannya yang mengundangnya ke tempat tersebut.
Sosok perempuan baru memasuki pintu utama. Ia telah terlambat untuk menikmati musik dari DJ baru di tempat clubingnya. Ketika masuk, wajahnya sedikit kesal. Bahkan jalannya saja sambil menghentak-hentakkan kakinya ke lantai berkubin merah itu.
"Ah,sialan. Gara-gara baby-J gue terlambat kan liat itu DJ baru." Safa mendengus kesal.
Malam ini karena ulah ban mobil Jazz nya, atau yang biasa ia sebut Baby-J itu ia terlambat. Safa terpaksa harus menunggu ban dalam mobilnya di ganti selama satu jam.
Ia berjalan ke arah temannya yang sedang mengobrol dengan seseorang. Namun pandangannya lurus ke satu tujuan. Ia Agung. Temannya berjoget setiap malam ketika ia ke club.
"DJ barunya udah kelar? Gue baru nyampe juga!" Safa terlihat sangat kesal.
Agung yang mendengar suara tidak asing itu menoleh. Meghentikan perbincangan yang berjalan tadi dengan seseorang. Cowok yang ada di sampingnya kembali mengambil ponsel yang ada di saku. Kini ia fokus dengan benda pintar itu.
"Eh, si cantik." Agung tersenyum jahil ke arah Safa. Ia memang memanggil Safa seperti itu. Ya, memang gadis itu sangat cantik di tambah seksi. Bagaimana bisa Pria yang berdiri di dekatnya tidak menelan ludah ketika melihat gadis itu. Seperti sekarang ini, ia mengenakan baju berlengan panjang, namun leher baju yang sangat terbuka mengekspose bagian dadanya itu mampu membuat para pria tidak bisa menopang tubuhnya.
"Ini, DJ barunya nya di samping gue." Sambung Agung.
"Hai." Sapa Ruri tanpa mendongakkan wajahnya. Ia sedang menulis pesan untuk Forlin.
Safa mengalihkan pandangan ke posisi Ruri. Sedangkan pria yang baru mendongak dan tersenyum ke arah Safa langsung berubah drastis. Mereka saling menatap bersamaan. Tadinya tersenyum namun sekarang. ia terkejut. Bibirnya tidak bisa terkatup rapat.
"Safa?" Lirih Ruri. Lama-lama memandang perempuan itu, matanya menjadi memerah dan berair. Kerinduan di hatinya ini terobati. Sudah satu tahun ia tidak berjumpa. Namun suasana yang seperti awal pertemuannya menjadi pertemuan yang kedua kalinya.
"Ri," Ujar Safa. Ia melangkah maju lebih dekat. Sama seperti Ruri. Ia juga menahan kerinduannya. Matanya berbinar. Senyumnya terukir di bibirnya. Ia memeluk Ruri dan lantas saja pria itu menerima pelukan dari Safa. Bahkan ia membalas pelukan dari sang perempuan.
"Kalian, udah kenalan?" Tanya Agung yang sejak tadi terasingkan.
Mereka berdua melepaskan pelukan itu. Ruri mengangguk tersenyum. "Gue sama dia sempat pernah pacaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DIAM-DIAM TERLUKA DIAM-DIAM
Romance[PART 30-ENDING DI PRIVATE] Forlin Zazkia Putri, gadis yang telah lama mencintai sahabat kecilnya. Ia adalah, Aditya Wijaya. Lantas apa yang membuat ia bertahan? Meskipun beberapa pria singgah di hatinya, tapi Cinta untuk Aditya tidak pernah habis...