Siapa yamg masih melek???
Vote&Comment
---------------------------------
Di dalam kamar apartemen Feral, Forlin menangis. Sesugukan dan sekali-kali memukul dirinya. Pikirnya, ia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri apalagi di maafkan oleh Serli. Orang yang ia khianati karena perasaan saling mencintai dengan Aditya.
Feral duduk di samping Forlin. Rasanya ingin mati saja jika melihat Forlin menangis. Ia tidak bisa memeluknya. Ia sudah tidak bisa lagi. Feral sudah berkomitmen dengan dirinya sendiri bahwa ia, berada di samping Forlin harus menjaga jarak. Tidak seperti dulu,memeluk gadis itu begitu saja dan menciumnya begitu saja.
"Feral,hiks." Forlin menatap pilu ke arahnya. Feral menggeleng sambil menatap sayu ke arah Forlin.
"Udah,jangan nangis. Aku bakalan jagain kamu di sekolah. Siapa pun yang ngehina kamu, dia bakalan nanggung akibatnya."
Forlin mendekati Feral. Berusaha memeluk Feral. Namun Feral menyingkir. "Nggak,Lin."
"Feral," lirih Forlin. "Kamu juga mau menghindar dari aku. Apa aku salah? Apa aku salah cinta sama Didit? Apa Didit juga salah cinta sama aku?"
Feral menggeleng. Ia berbalik sambil memegang kepalanya yang sudah pening. Forlin dan Aditya memang tidak salah. Tapi siapa yang harus Serli salahkan jika bukan mereka? Apalagi tentang ucapan Forlin yang sempat di rekam oleh Rista.
"Aku cuma nggak mau jadi pelampiasan kamu. Aku panggilin Aditya,ya." Feral mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Tapi Forlin mengambilnya lebih dulu. Forlin menggeleng. "Jangan panggil Didit."
"Kenapa? Dia kan calon pacar kamu. Aku terlanjur sakit hati,Lin. Jadi aku nggak bisa lagi jadi pelarian kamu. Aku cukup melaksanakan kewajiban aku buat jagain orang yang aku cinta." Jelas Feral.
"Sini handphone aku."
Forlin mengembalikan ponsel yang ia ambil tadi. Ia mengusap air matanya. Namun air mata baru selalu bermunculan. "Salah aku apa?"
"Kamu nggak salah, cuman ego kamu ituloh yang besar. Semenjak kamu tahu kalau Aditya cinta sama kamu, kamunya semakin agresif buat bisa dapetin dia."
"Coba pas kamu tahu kalau aku cinta sama kamu, kamu cuma bisa senyum,bilang sosweet,terharu, tapi.., ujung-ujungnya.." Feral menelan salivanya. "Kamu cuma kasihan sama aku." Lanjutnya.
Bukannya Feral mengungkit. Tapi dia sebagai manusia punya batas kesabaran dan uneg-unegnya. Terutama tentang Cintanya, ia terlalu ngebatin di dekat Forlin. Dan masalah yang satu ini benar-benar membuat hatinya sakit.
Setelah mengatakan isi hatinya sekarang, Feral menghubungi Aditya.
"Halo, lo dimana?"
"......"
"Ke apart gue sekarang! Forlin gue amanin disini."
"......"
"Gece,"
Setelah menutup panggilan itu, Pelukan dari belakangnya mengagetkannya. Tangis Forlin semakin pecah.
"Maaf." Lirih Forlin.
Feral memejamkan kedua matanya. Bersamaan membuka matanya, ia berbalik dan melepaskan pelukan itu. "Sekarang,aku menghargai perasaan Aditya. Jadi sekarang, pemeran utamanya itu kamu sama Aditya. Aku cuma pemeran pembantu. Yang bakalan lindungi kamu dari jauh. Yang bakalan liatin kamu lagi bahagia sama Aditya dari jauh." Feral mengusap air mata Forlin.
"Jangan, kamu harus tetap ada di samping aku. Peluk aku saat aku terpuruk. Bikin aku tersenyum disaat aku sedih. Kamu punya hak akan itu semua. Karena aku, belum jadi pacarnya Didit." Forlin kembali memeluk Feral. Ia mencium pipi Feral lalu kembali masuk kedalam dekapan Feral.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DIAM-DIAM TERLUKA DIAM-DIAM
Romance[PART 30-ENDING DI PRIVATE] Forlin Zazkia Putri, gadis yang telah lama mencintai sahabat kecilnya. Ia adalah, Aditya Wijaya. Lantas apa yang membuat ia bertahan? Meskipun beberapa pria singgah di hatinya, tapi Cinta untuk Aditya tidak pernah habis...