2

2.4K 94 2
                                    

Disekolah..
Jam istirahat pertama 09:30 Forlin dan Serli teman sebangkunya itu sedang berjalan menuju kantin.kebetulan kantin yang letaknya dipojok harus melewati ruang guru terlebih dahulu.
Mereka berdua bingung karena melihat cewek-cewek yang bertumpukan di depan ruang guru.

"Ada apaan ya lin?" Tanya serli kebingungan.

"Nggak tau" Forlin juga tampak kebingungan.

Forlin bertanya kepada salah satu cewek yang sudah bubar dari depan kantor.

"Eh,ada apaan di Kantor?"

"Anak baru,ganteng lagi." Jawabnya singkat.

"kelas berapa?" Tanya Forlin lagi.

"Kelas XII IPS 3"

"Oke thanks." Forlin menuju ke kantor dan mengintip di kaca tapi ia hanya bisa melihat punggung cowok itu saja.
Ia menyerah dan merangkul tangan Serli lalu menuju ke kantin.
Dikantin Serli memakan bakso dengan lahap. Sementara Forlin hanya mengaduk-aduk baksonya.

"Lo kenapa lin? Dari tadi ngaduk-ngaduk itu bakso."tanya Serli.

"Gue takut." Jawab Forlin.

"Takut kenapa?"

"Nanti gue ceritain.takutnya disini ada yang denger." Ujar Forin dan mulai memasukan bakso kedalam mulutnya.

"Gitu dong,dimakan baksonya." Kata Serli sambil melihat Forlin memakan baksonya dengan lahap.

"Kenyanggg" seru Forlin sambil memegang perutnya.

"Biasa aja,justru gue pengen nyomotin semua makanan disini" serli melihat pedagang-pedagang yang terjajar rapi.

"Lo mah hobinya makan." Ujar Forlin sambil berdiri.

"Kekelas sekarang yuk." Sambung Forlin.

"Ayo." Serli juga berdiri.

Sekarang,mereka melihat kelas XII IPS 3 penuh dengan cewek-cewek centil.

"Lo mau gabung disana ser?" Tanya Forlin sambil memandang kelas tersebut.

"Iya kalo lu bolehin gue kesana, gue kepo seganteng apa sih dia." Tukas Serli.

"Kalau mau kesana yaudah,tapi lo bakalan termasuk kategori cewek centil Tunas Bangsa." Tawa Forlin berderai.

"Isshh ter-se-rah.dah gue kesana dulu." Serli berlari menuju kelas itu.

Forlin tertawa melihat teman dekatnya itu mencari cela agar bisa melihat manusia misterius itu.

"Cewek gabut"
Forlin mengalihkan pandanganya ke depan dan menemuka pak Guntur berdiri didepanya.

"Oh-My-God" batin Forlin.

"Forlin Zazkia Putri, ikut saya sekarang." Kata pak Guntur dengan nada dinginya.

Forlin mengikuti pak Guntur dengan gelisah dan takut.
Ia sudah ada didalam ruangan pak Guntur. Ia menunduk dan memainkan jarinya.

"Kenapa mesumnya harus di sekolah?
bukanya bapak ikut campur. Tapi kalau di sekolah masih tanggun jawab guru. Tapi kalau di luar sekolah baru tanggung jawab masing-masing." Kata pak Guntur sambil menatap tajam Forlin.

"Maaf pak." Forlin mengangkat kepalanya dan menatap pak Guntur.

"Bapak mau panggil orang tua kamu."
Forlin kaget dan berusaha memohon agar tidak mengkaitkan masalahnya dengan orang tuanya.

"Please pak jangan kasi tau orang tua saya. Saya mau deh dihukum sama bapak." Kata Forlin sambil berdiri.

"Yakin mau dihukum sama bapak?"

CINTA DIAM-DIAM TERLUKA DIAM-DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang