48

743 37 22
                                    

Maaf baru publish:D jgn lupa vote dan komen ya.
——————————————————

Pagi itu, tidak seperti pagi biasanya. Klakson mobil dari luar rumah Forlin terdengar berulang-ulang. Forlin yang menggeliat kesal sambil membuka matanya dengan kesal pun kini mengambil posisi duduk, merapikan rambutnya lalu mendengus kesal berdiri lalu berlari menuju lantai dasar.

Minggu paginya kini terganggu dengan suara klakson mobil entah mobil siapa. Segera Forlin membuka pintu rumah yang sekarang ia tinggali sendiri.

"WOY!!! DASAR MANUSIA NGGAK PUNYA ETIKA!!!" Teriak Forlin sambil mengambil napas gusar.

"Keluar lo dari mobil lo!!!" Tantang gadis itu.

Sosok di balik mobil itu keluar sambil menyembunyikan tawanya.

Forlin membulatkan matanya lalu menutup mulutnya karena sudah mengeluarkan kata-kata yang tidak sepantasnya ia ucapkan untuk sosok itu.

"Fe-Feral?" Ucapnya terbata.

Feral nyengir lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Ngapain sih bunyi klakson? Kesel tau gak dengernya!! Aku tadi masih tidur!!" Forlin mendengus kesal. Ia melipat tangannya di depan dada.

"Tapi sekarang udah bangun,kan?"

"Ihhhh Fer-"

"Cuma mengingatkan kenangan pertama kali aku jemput kamu disini. Masih inget nggak?" Tanya Feral sambil berjalan ke arah Forlin.

Gadis itu tersenyum lalu mengangguk pelan. "Yang waktu kamu ngajak aku makan bebek,ya? Yang maksain aku keluar rumah pake klakson mobil."

Feral mengangguk. Sampai di hadapan gadis itu, Feral mengelus pucuk kepala gadis itu. "Selamat pagi." Ucapnya setengah berbisik.

Forlin tersipu malu. Ia hanya bisa menunduk saat itu untuk menyembunyikan pipi merahnya.

"Tadinya mau ngajak makan bebek. Tapi warungnya belum buka kalo pagi." Kekeh Feral.

Gadis itu ikut terkekeh lalu memukul pelan dada Feral. "Apaan sih."

Feral nyengir lalu menarik tangan Forlin. Ia berjalan memasuki rumah besar itu dan membawanya menuju sofa bed yang ada di ruang tengah. Depan televisi.

Feral mengambil posisi duduk diikuti oleh Forlin yang ada di sampingnya.

"Aditya belum kesini?" Tanya Feral sambil mengambil remot tv yang ada di atas meja.

"Belum." Jawab Forlin sambil menggeleng. Meskipun orang yang di sampingnya tidak melihatnya.

"Gimana sih calon pacar kamu. Kok malah aku yang semangat dateng kesini pagi-pagi."

"Hm, semangat buat permulaan suatu saat nanti kalau kamu  bangun tidur aku adalah orang pertama yang kamu lihat. Sekarang mah di depan pintu. Nanti di samping kamu, di atas ranjang kita." Gombal Feral sambil tersenyum lebar.

Forlin tertawa sambil menampar pelan pipi Feral. "Apa sih."

Feral tertawa sambil memegang bekas tamparan pelan dari tangan Forlin. "Sakit." Katanya sambil meringis.

"Udah di kabarin Aditya belom? Kalo dia jadi kuliah di luar negeri?" Tanya Feral sambil memasang wajah seriusnya.

Jujur kalo lagi serius, cowok ini makin ganteng kelihatannya.

"I-iyaa." Jawab gadis itu sambil menunduk.

"Uh kasihan yang mau di tinggalin." Kata pria itu sambil memeluk tubuh mungil Forlin.

CINTA DIAM-DIAM TERLUKA DIAM-DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang