38

988 52 16
                                    

"Happy Birthday,Forlin."

Mendengar ucapan Feral, Forlin tampak berkaca-kaca. Pikirnya entah dari mana pria itu mengetahui tanggal kelahirannya.

"Kamu tau dari mana?" Tanyanya serak.

Feral tersenyum. Ia merangkul Forlin lebih dalam. "Apa sih yang aku nggak tahu dari kamu?"

Forlin terisak di dalam pelukan Feral. "Makasih,Feral. Aku kira kamu nggak tahu sama sekali."

Feral melepaskan pelukan itu. Ia memegang kedua lengan Forlin. "Tunggu disini ya, aku punya sesuatu buat kamu." Ia bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari kamarnya.

Forlin tersenyum sambil mengusap air matanya. Feral selalu punya cara agar ia bisa tersenyum. Dan kejutan yang satu ini memang benar-benar membuat Forlin terharu. Jam 12 pagi ini dia ulang tahun. Dimana awal baru akan di mulai.

"Cie yang ulang tahunnya di rayain  seluruh dunia." Feral datang dengan membawa kue tart dengan lilin angka 18. Forlin bertepuk tangan layaknya anak kecil.

"Happy Birthday to me."gumamnya.

Feral menaruh kue tart itu di sofa samping Forlin. Sedangkan Forlin berdiri lalu kembali duduk di atas lantai. Setelah menyalakan Lilin, Feral menyuruh Forlin untuk make a wish dan secepatnya meniupnya. Saat itu berlangsung dengan senyuman yang tak hentinya terukir. Keduanya bahagia. Sampai ketika dimana Forlin menyuap Feral kue pertama, (ialah orang adanya Feral doang😅) mereka saling menatap satu sama lain.

Kapan semesta berpihak sama gue dan ngijinin gue buat sama dia. Feral bergumam.

Drrttt.. Drrttt.. Drrttt..

Adegan suap-suapan itu terganggu oleh getaran ponsel Forlin. Gadis itu terkekeh lalu mengambil ponselnya yang ia simpan di saku celananya.

-Aditya

Happy birthday. Lo bawa mobil gue kemana? Sini gece, gue nungguin lo di rumah lo. Gue punya sesuatu buat Forlin kecilnya Didit.😁

Forlin tersenyum kecil. Ternyata tadi sore Aditya hanya berakting melupakan hari istimewanya  dan sekarang, pria itu malah menyuruhnya balik karena katanya ia punya sesuatu untuknya.

-Forlin

Wait the minute,Be

"Kayaknya ada yang lagi di serang ucapan Happy Birthday,Nih." Ucap Feral sambil tersenyum jahil.

Forlin tertawa kecil. "Apaan sih,Feral."

Feral tertawa lalu bangkit. Ia menuju ke lemari yang ada di seberang ranjangnya. Ia membuka lemari berwarna putih itu dan mengambil sebuah kado dengan kertas kado berwarna ungu.

"Untuk Forlin yang nggak peka-peka." Feral nyengir abis-abisan setelah mengatakan kalimat itu. Terselip nada canda disana sehingga Forli tidak begitu menggubris bahkan tidak enak hati.

Forlin tertawa girang dan menyambut kado berbentuk kubus itu dengan hangat. "Ya ampun Feral. Baru kemarin loh kamu kasi aku gelang. Ini apa lagi."

"Buka di rumah kamu aja ya." Feral tersenyum.

"Okey, aku mau pulang sekarang." Forlin berdiri. Feral ikut berdiri.

"Tunggu bentar, aku punya sesuatu lagi buat kamu."

"Aku kesini pake mobil Didit. Dia nungguin di rumah."

CINTA DIAM-DIAM TERLUKA DIAM-DIAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang