31

15.4K 366 21
                                    

*-*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*-*

Yeon min berjalan sendirian di trotoar jalanan, sembari menendang-nendang kecil kerikil yang ada di hadapannya. Gadis itu berjalan sembari menundukkan kepalanya, pikirannya sekarang entah melayang kemana. Hari ini benar-benar hari tesial baginya. Gadis itu menghembuskan nafanya kasar. Lalu medongakkan wajahnya.

Hari ini gadis itu tidak membawa kendaraan, dan hanya di antar Yeon woo ke perusahaan Big Hit. Sedari tadi ia mencari keberadaan Yoongi yang belum juga di lihat batang hidungnya sedetik pun hari ini. Ia berhenti tepat di zona zebracross. Lampu jalan masih menunjukkan warna hijau. Semua orang yang sudah berada di sana menunggu lampu itu berubah menjadi warna merah. Agar mereka bisa menyebrang dengan selamat.

Ting…

Suara ponsel gadis itu berdering menandakan adanya pesan masuk.

Yoongi oppa :

Kenapa kau menundukkan kepalamu?’

‘Kau ada masalah?’

Angkat kepalamu, kau terlihat seperti orang yang sedang putus cinta

Menyebranglah dengan hati-hati

Gadis itu mengedarkan pandangannya mencari sosok Yoongi, ia heran kenapa pria itu tau jika ia akan menyebrang.

Yeon min :

‘Huh? Oppa kau dimana?’

Apa kau melihatku? Aku tidak melihatmu

Kenapa kau tau jika aku akan menyebrang?’

Yoongi :

Lihatlah kedepan

Setelah membaca pesan terakhir itu, Yeon min segera memandang kedepan, dan menemukan Yoongi yang melambaikan tangannya kearah gadis itu sembari tersenyum.

Yeon min tersenyum senang melihat pria itu, akhirnya ia menemukan pria itu, batin gadis itu. Kemudian Yoongi seolah memberi isyarat jika ia yang akan ketempat gadis itu. tapi Yeon min menggeleng dan kembali memberi isyarat jika ia yang akan ketempat pria itu berada. Yoongi akhirnya mengangguk pasrah.

Lampu jalan itu berubah menjadi merah, dan hijau untuk para pejalan kaki. Yeon min berjalan mendekat kearah Yoongi berada, karna suasana yang ramai, dengan orang-orang yang bergegas untuk makan siang, tidak jarang gadis itu tersenggol. Hingga akhirnya ia memutuskan berhenti dan membiarkan para pejalan kaki lainnya berjalan duluan.

A BETTER TOMORROWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang